Uni Eropa Hingga PBB Bereaksi Atas Dekrit Vladimir Putin Yang Disambut Baik Separatis Ukraina

Selasa 22 Feb 2022, 17:09 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin

POSKOTA.CO.ID - Dekrit Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk dari Ukraina disambut warga.

Wilayah Donbass di Ukraina timur terdiri dari wilayah Donetsk dan Luhansk serta beberapa wilayah berpenduduk etnis Rusia lainnya.

Kedua provinsi ini secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaannya dari Kiev pada 2014 sebagai reaksi atas pergantian pemerintahan di Ukraina.

Sputnik melaporkan warga Donetsk bersukacita dan merayakan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai pengakuan kemerdekaan wilayah ini dari Ukraina.

Sebelumnya Pemimpin Republik Rakyat Ukraina di Donetsk dan Luhansk, yakni Denis Pushilin dan Leonid Pasechnik, pada hari Senin meminta presiden Rusia mengakui kemerdekaan wilayah ini sebagai republik independen.

Duma pada pekan lalu mengirim permintaan kepada Vladimir Putin untuk mengakui kemerdekaan kedua daerah di Donbass dari Ukraina.

"Rusia mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai dua republik independen," kata Presiden Rusia Vladimir Putin Senin malam (21/2/2022).

Uni Eropa dalam pernyataannya menegaskan akan menjatuhkan sanksi kepada siapa pun yang bertanggung jawab atas pengakuan ilegal kedua wilayah di Donbass.

"Gedung Putih akan segera menandatangani perintah eksekutif yang melarang perdagangan atau kesepakatan keuangan dengan Donetsk dan Luhansk," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Sementara Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat mengenai perkembangan terakhir di Ukraina pada Senin malam waktu setempat menyusul pengakuan kemerdekaan Republik Donetsk dan Luhansk oleh Rusia.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Rosemary DiCarlo dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB menilai keputusan Rusia mengakui kemerdekaan Donestk dan Luhansk merupakan pelanggaran terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Piagam PBB.

"Pengakuan Rusia terhadap separatis adalah serangan terhadap kedaulatan Ukraina," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (22/2/2022).

Ketegangan antara Ukraina dan negara-negara Barat dengan Rusia meningkat tajam selama beberapa tahun terakhir. Terutama sejak aneksasi semenanjung Krimea yang dilakukan Rusia pada 2014.

Semenanjung itu memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia setelah referendum setelah jatuhnya pemerintah pusat Ukraina oleh kelompok-kelompok yang didukung Barat dan kebangkitan kelompok-kelompok pro Rusia di Ukraina timur. ***

Berita Terkait

News Update