JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan militernya untuk memasuki wilayah yang dikuasai Rusia di tenggara Ukraina menyusul keputusan untuk mengakui wilayah tersebut sebagai negara merdeka.
Keputusan untuk mengirim pasukannya untuk melakukan "tugas penjaga perdamaian" akan dilihat di Ukraina dan oleh sekutu barat lainnya sebagai pendudukan wilayah tersebut dan kemungkinan akan memicu sanksi keras dan tanggapan militer Ukraina.
Dilansir dari The Guardian, Selasa (22/2/2022), pengerahan pasukan itu terungkap dalam teks dua dokumen perjanjian yang ditandatangani Putin dengan para pemimpin republik separatis pada hari Selasa.
Pasal ketiga dari perjanjian tersebut mengatur tentang “pelaksanaan fungsi pemeliharaan perdamaian oleh angkatan bersenjata Federasi Rusia” di Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk, yang dilihat oleh Ukraina dan sebagian besar dunia di wilayah kedaulatannya.
Lihat juga video “Hujan Deras dan Angin Kencang Robohkan Sebuah Kontrakan”. (youtube/poskota tv)
Pada Senin malam para pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia mungkin telah memasuki wilayah separatis. Para pejabat mengatakan penduduk setempat di kota Makiivka, 15 km sebelah barat Donetsk yang dikuasai pemberontak, melihat apa yang tampak seperti kendaraan lapis baja Rusia bergerak.
Satu sumber yang menolak disebutkan namanya mengatakan, "konvoi besar pengangkut personel lapis baja Rusia dan peralatan lainnya telah melakukan perjalanan selama satu setengah jam". Itu terlihat menuju utara menuju kota Yasynuvata, juga di wilayah Donestk.
Video yang dirilis oleh Ukraina tampaknya menunjukkan barisan kendaraan militer bergerak dalam konvoi di sepanjang jalan. Para pejabat mengatakan tidak mungkin untuk mengetahui apakah pasukan itu milik tentara reguler Rusia, atau dari unit-unit separatis yang dikendalikan Rusia.(*)