JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lonjakan Covid-19 varian Omicron sudah melebihi varian delta. Di tengah kecamuk wabah itu, dr Santi Lutfi, SPd mengingatkan kembali tentang apa saja ciri dan gejala orang yang tertular Omicron.
Dia menjelaskan, Omicron datang tidak diundang dan dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Cuaca perkotaan, terutama Jakarta, yang tidak menentu mengakibatkan virus ini menyebar secara masif.
Disebutkan bahwa cuaca dapat mempengaruhi terhadap seluruh sistem di tubuh, terutama dalam pembuluh darah dan jantung.
“Jika musim dingin udara makin menyempit, tambahnya orang susah untuk bernafas secara singkat penyakit tersebut penyakit pernafasan. Virus tersebut disebarkan oleh berbagai hewan seperti nyamuk. Nyamuk tersebut berkembang biak di musim hujan dan panas," kata dr Santi Lutfi.
Lihat juga video “Imlek Tahun 2022, Penerimaan Lilin di Klenteng San Bio Dibatasi”. (youtube/poskota tv)
Dr Santi menambahkan, pandemi saat ini berhubungan dengan pernafasan manusia. Gejalanya seperti batuk, pilek, dan sekarang Covid-19.
“Flu tersebut adalah penyakit virus Influeza, tambahan Covid-19 varian omicron ini badannya terasa tidak enak, demam tidak terlalu dominan bahkan lebih banyak dirasakan adalah sakit kepala dengan saluran pernapasan di tenggorokan," katanya.
Dr. Santi menjelaskan gejala yang ditimbulkan akibat Omicron adalah demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak nafas. Namu, gejala Omicron cenderung lebih ringan.
Meski begitu, ada saja sebagian masyarakat yang lengah dan mengabaikan protokol kesehetan.
"Dan virus ini nyata ada di dekat kalangan masyarakat, serta banyak sekali orang yang tidak punya gejala tapi bisa menularkan ke masyarakat lain," kata dr Santi.(*)