ADVERTISEMENT

Menggoreng minyak goreng, Awas Kena Goreng

Senin, 21 Februari 2022 07:00 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ISTILAH  goreng menggoreng lagi ngetop. Berita yang biasa saja, bisa jadi besar karena ’digoreng’. Apalagi pada saat ini, ketika banyak orang yang begitu mudahnya bicara dengan nada keras pada orang yang nggak mereka suka. Politikus pada politikus lain, pada pejabat berkuasa .Pokoknya  sikat terus, nyinyir terus, dengan kata-kata brutal. Maka ketika kata dan kalimat ‘digoreng’ itu berita menjadi renyah dan menohok.

“ Udah beritanya jangan digoreng-goreng terus dong!” pinta seorang artis yang baru saja kena goreng.

Belakangan dia punya berita viral ketika pentas di satu acara, yang ditonton ribuan penggemarnya. Tentu saja di dalam suasana pandemi level sekian, nggak boleh ada yang berkerumun.

Nah, Si artis yang merasa terganggu dengan  berita tentang dirinya lantas protes. Dia merasa, apa yang dilakukan bukan kesengajaan, apalagi sengaja melawan peraturan protokol kesehatan.

Jadi kesimpulan dari si artis, bahwa berita yang muncul adalah hasil  ’gorengan’. Itulah yang bikin hati dia panas seperti digoreng, karena hasil gorengannya jadi nggak enak, karena gosong!

Nah, ternyata di dunia nyata kejadian juga. Minyak goreng menghilang dari pasaran. Kalau pun ada, harganya sangat mahal, nggak masuk akal. Ini tentu saja membuat para pedagang yang membutuhkan minyak goreng jadi kalang kabut.  Mereka sangat sulit untuk mencari keuntungan karena jika dijual degan harga tinggi, tentu saja dagangannya kurang laku.

Begitu juga yang terjadi pada warga, lihat emak-emak berdesak-desakan pada mengantre, hanya ingin memperoleh minyak sesuai harga pasar. Nggak banyak yang mereka inginkan, hanya sekadar untuk memasak, paling satu dua liter. Tapi mereka rela berdesak-desakan tanpa pedulikan kesehatan yang mengancam di masa pendemi ini.

Siapa sih yang lagi ‘menggoreng’ minyak goreng? Coba lihat tuh, ternyata ada yang menimbun sampai jutaan liter. Buat apa sih? Kok tega ya, mencari untung di atas penderitaan rakyat? Wahai para penimbun, janganlah kalian tega bikin sengsara rakyat kecil.

Ingat juga siapa yang pada bermain minyak goreng di luar sana. Hati-hati ya, kata pepatah ‘siapa bermain api, awas kena api’. Dan bisa jadi, siapa yang bermain minyak goreng, bakal kena ‘goreng’!  Mau? -massoes

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT