ADVERTISEMENT

Mistis! Sumur Kramat Mbah Raden Wujud Beji di Kota Depok, Juru Kunci: Tongkat Bung Karno Benda Pusaka Itu Jatuh di Paha Saya

Sabtu, 19 Februari 2022 22:55 WIB

Share
M. Satiri pengurus tujuh sumur Kramat dan penjaga sumur 1 menunjukan situs sumber mata air dipercaya mempunyai khasiat Karomah. (angga) 
M. Satiri pengurus tujuh sumur Kramat dan penjaga sumur 1 menunjukan situs sumber mata air dipercaya mempunyai khasiat Karomah. (angga) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam perjalanan sejarah wilayah Kota Depok, Jawa Barat tidak hanya dikenal sebagai tempat tinggal bagi suku Belanda Depok.

Selain itu juga memiliki tempat keramat seperti keberadaan tujuh sumur kramat peninggalan Mbah Raden Wujud Beji.

Salah satu juru kunci Tujuh Sumur Kramat, M. Satiri, 53, mengatakan sebelum terpilih menjadi penjaga Tujuh Sumur Kramat dalam perjalanannya berawal kerap mendapatkan mimpi oleh Mbah Raden Wujud Beji untuk mengelolah Sumur Kramat.

"Awal tahun 1980 dapat mimpi Mba Raden Wujud Beji setiap malam lalu ijin ke orang tua H. Naman bin H. Salim bin Siin untuk main ke petilasan yang dijaga Ngkong Nakin dekat Masjid Nurulsalam," ujarnya kepada Poskota usai ditemui di situs Sumur Keramat pertama di Jalan Kramat Jaya, RT. 01/12, Kelurahan Kecamatan Beji Kota Depok, kemarin.

Bapak tiga anak pasangan istri Saani, 51, M. Satiri langsung pengurus ketiga dari Kumpi Siin bin Jaih ini mengungkapkan di tempat petilasan sama Ngkong Nakim disuruh masuk ke ruang pusaka untuk lakukan tirakat.

"Dalam kamar pusaka banyak benda-benda pusaka seperti keris, tongkat bung karno dalam tirakat benda pusaka jatuh di paha dan diberi petunjuk berupa cahaya Putih, " ucapnya.

Dari petunjuk yang ada tersebut akhirnya Satiri disuruh oleh Ngkong Nakin disuruh jalan kaki sejauh 500 meter ke makam di tengah TPU ada makam Mbah Raden Wujud Beji.

"Di pusaran makam Mba Raden Wujud Beji, semalaman duduk ada petunjuk wangi-wangian seperti wangi Istanbul dan Azar Aswat hingga sampai akhirnya untuk disuruh main dari isya hingga subuh jam 5 pulang ke rumah," tuturnya.

Setelah itu Satiri kembali mendapatkan mimpi setelah nungguin sumur 1 pada saat sebelumnya diurus oleh Kong Aji Imang.

"Dalam mimpi dapat mimpi langsung dari Kong Aji Imang  " Gw nitip, urusin, dan jagain" setelah itu di malam berikutnya untuk dititipin pusaka lima benda yang rata -rata pemegang pusaka  para Aulia dengan disaksiin Kong Nakin, Mba Raden Wujud Beji, Paduka Bung Karno, Kanjeng Prabu Siliwangi," tambahnya.

Setelah itu masa-masa terakhir hidup Kong Aji Imang dalam mimpi Satiri  disuruh datang tepat pukul 07.00 WIB ke rumah pada saat itu Kong meninggal dunia.

Setelah engkong meninggal, Satiri mendapatkan perintah langsung oleh Mba Raden Wujud Beji untuk melakukan perjalanan ke makam-makam (ziarah) setelah lima tahun berlalu dalam perjalanan terakhir ziarah ke Banten Makam Pangeran Wastana Wangsadita Abdul Patah Buyud Beji Trumbu Banten di Kampung Beji Banten.

"Sepulang perjalanan ziarah terakhir di Makam Pangeran Wastana Wangsadita Abdul Patah Buyud Beji Trumbu Banten  melalui tirakat mendapatkan sorban putih dibawa pulang ke makam Mbah Raden Wujud Beji sekalian duduk tawasuan tiba-tiba sorban Putih ditaruh di makam mendadak hilang.

"Sorban Putih  dalam perjalanan  napak tilas hilang di atas makam. Tanda perjalanan  sudah berakhir. Lalu diamanahkan buat jaga tempat Kramat Sumur Tujuh  di Sumur yang pertama mulai dari tahun 2012," tuturnya.

Tempat Sumur pertama sebelum diurus tepatnya mau puasa awal langsung digarap bersama teman-teman lingkungan sebagai wujuh ikut peduli melestarikan peninggalan Mbah Raden Wujud Beji.

Sosok Mbah Raden Wujud Beji sendiri menurut Satiri  adalah sebagai sosok penyebar agama Islam dengan cara bercocok Tanam.

Pada waktu dahulu kala Kecamatan Beji ini dikelilingi sawah dan banyak sumur.

"Setelah semua kelar mendapat perintah urusin sumur 1,2,3,4 termasuk makam mbah Raden. Sedangkan Sumur 5,6,dan 7 tetap urus Engkong Nakin Dan Mbah Marto termasuk patilasan, " tambahnya.

Sumur Kramat

Kepercayaan warga terhadap Tujuh Sumur Kramat Beji menurut Satiri dipercaya memiliki khasiat.

"Bagi yang percaya jika yang mandi bisa buat lancar rejeki, atau bisa buat bikin usaha maju dan lancar," katanya.

Para pengunjung yang datang, lanjut Satiri, berasal dari daerah Jawa, Banten, Papua, Kalimantan, Malaysia, Philipina, Kairo, San Jawa Timur serta tanda Sunda.

"Bagi yang mau berkunjung dan menikmati khasiat dalam diri sendiri harus yakin  sabar, khusyuk dan peduli juga insyallah akan di jabah sama Allah," tuturnya.

Alasan disebut sebagai Sumur Tujuh, lantaran Sumur mengelilingi Kampung Kramat Kecamatan Beji Kota Depok.

"Dahulu kala Kampung Kramat disebut Padepokan Beringin Kurung Mbah Raden Wujud Beji sebagai tempat berkumpul pertemuan para Aulia asal Banten dan Cirebon," paparnya.

Masing-masing Sumur mempunyai khasiat yaitu untuk Sumur 1 disebut Karomah ada di Jalan Kramat Jaya RT 1/12, Sumur 2 disebut Kejayaan ada di Jalan Glatik RT 05/01, sumur 3 yaitu Pengasihan ada di Jalan Beringin Raya RT 03/12, sumur 4 yaitu perkarangan ada di sebelah TPU Kramat, sumur 5 Suci, lalu sumur 6,dan 7 disebut Anugerah ada di perkarangan Masjid Nurulsalam Jalan Halmaera.

"Dari ketujuh sumur ada sumur keempat tidak terawat karena berada di atas tanah Pemda Kota Depok. Dan yang biasa datang ke banyakan dari perguruan silat Dan majelis taklim," tambahnya.

Untuk perawatan sumur 1 yang dikelolahnya, Satiri menyebutkan dana perawatan dari kotak jariah yang ada serta mengajak para remaja-remaja RT 01/012 Kelurahan Beji Kota Depok untuk melestarikan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT