SERANG, POSKOTA.CO.ID - Perjuangan para Sulthan, ulama dan syekh dalam menyebarkan ajaran agama Islam di Banten sampai saat ini jejaknya masih terus digali.
Beberapa diantaranya sudah ditemukan, baik itu Makom, kuburan sampai pada benda pusaka yang digunakannya pada saat melawan penjajah.
Sedangkan yang belum ditemukan,sampai saat ini masih dalam proses penelusuran yang dilakukan oleh pihak pengelola Kenadziran Banten Lama.
Lawang agung atau yang juga dikenal sebagai Lawang Abang merupakan sebuah kawasan dimana di dalamnya terdapat puluhan makan pangeran, sulthan, ulama dan syeh dari berbagai daerah di Indonesia.
Lawang Abang ini terletak di Lingkungan Kenari, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Kawasan ini baru dua tahun terakhir dilakukan perawatan dan pembersihan, sehingga saat ini kondisinya sudah jauh lebih rapih dan bersih, yang dilengkapi juga dengan musholah, tempat wudhu, dapur, tempat istirahat serta ruangan kecil tempat menyimpan puluhan benda pusaka.
Abah Entus Jempol begitu ia biasa disapa, seorang juru kunci sekaligus pengelola kawasan Lawang Abang kepada Poskota menceritakan, kawasan ini pada mulanya merupakan hutan belantara yang tidak ada seorangpun yang berani untuk membersihkannya.
Meskipun secara sadar masyarakat juga mengetahui di kawasan ini banyak terdapat kuburan dan makom para ulama dan pejuang yang ikut berperang pada masa penjajahan kerajaan Banten dulu.
"Pada tumbang itu yang mau ngebersihin tempat ini. Tapi ketika saya dan teman-teman yang bekerja, alhamdulillah aman dan sampai saat ini masih terus kami jaga," katanya, Sabtu (19/2/2022).
Entus mengaku prihatin dengan kondisi makam para pejuang dan ulama di sini yang dibiarkan begitu saja tidak diurus.
Padahal jasa-jasa mereka ketika masih hidup dulu sangat besar.