ADVERTISEMENT

Pertarungan Ganjar dan Puan Belum Selesai, Pengamat: Kasus Wadas Bakal Untungkan Puan

Kamis, 17 Februari 2022 10:30 WIB

Share
Kolase Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. (Foto: Ist).
Kolase Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hubungan Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo semakin merenggang paska keluhannya tidak dijemput kepala daerah saat berkunjung ke daerah.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan Ganjar Pranowo tampaknya semakin dijauhi DPP PDIP karena dianggap tidak menghormati Puan sebagai Ketua DPR RI dan salah satu ketua di DPP PDIP. Hal ini yang membuat sebagian di DPP gerah terhadap Ganjar.

"Ketidaksukaan itu tambah membesar setelah kasus Wadas. Ganjar dinilai tidak becus dalam menangani kasus tersebut. Bahkan salah satu Anggota DPR RI dari PDIP dengan tegas mengatakan, Ganjar harus bertanggung jawab atas terjadinya kasus Wadas," kata Jamil kepada Poskota, Kamis (17/2/2022).

Menurut Jamil, indikasi itu menguatkan dugaan DPP PDIP semakin tidak berkenan kepada Ganjar. Hal ini akan berpengaruh terhadap peluangnya diusung PDIP menjadi capres pada Pilpres 2024.

 

Lihat juga video “5 Makanan Wajib Saat Perayaan Imlek 2022”. (youtube/poskota tv)

Peluang itu semakin kecil karena elektabilitas Ganjar turun pasca kasus Wadas. Turunnya elektabilitas Ganjar dinilai menguntungkan bagi Puan untuk melenggang menjadi capres dari PDIP.

"Jadi, kasus tidak dijemput dan kasus Wadas tampaknya menjadi bola liar yang merugikan Ganjar. Kerugian Ganjar tersebut tentu menjadi keuntungan bagi Puan," ujar Jamil.

Meski begitu, Ganjar masih dapat mengembalikan elektabilitasnya bila mampu menyelesaikan kasus Wadas. Bahkan elektabilitasnya masih bisa lebih meroket bila keberpihakannya kepada rakyat nyata, bukan hanya di medsos.

"Tentu setiap kenaikan elektabilitas Ganjar akan membuat Puan uring-uringan. Sebab, kenaikan elektabilitas Ganjar akan menjadi kerikil bagi Puan untuk nyapres 2024," pungkas Jamil.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT