ADVERTISEMENT

Makan Uang Bersimbah Darah

Kamis, 17 Februari 2022 08:51 WIB

Share
Ilustrasi Sental-Sentil: Makan Uang Bersimbah Darah. (kartunis: poskota/arif's)
Ilustrasi Sental-Sentil: Makan Uang Bersimbah Darah. (kartunis: poskota/arif's)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“NIH, saya kasih uang sekian juta, bunuh itu orang. Jangan sampai gagal. Bunuh!” begitu kira-kira perintah seseorang pada orang lainnya. Dalam hal ini, mereka di situ ada dalang dan pelaku.

Dalang tentu saja, orang yang menyuruh dan membayar pelaku untuk melakukan kejahatan, membunuh. Sementara si pelaku adalah orang yang ditugasi bagi si dalang untuk melakukan tugasnya, kalau dalam pembunuhan ya membunuh atau menghabisi nyawa orang yang jadi sasaran.

Begitulah, banyak kasus pembunuhan yang didalangi oleh orang tertentu, apakah si dalang itu bos, orang dekat, pacar atau siapa saja. Kenapa menyuruh orang lain? Ya macam-macamlah alasannya, bisa juga karena nggak punya nyali untuk membunuh, yang mau dihabisi orang dekat dikenal dengan baik? Atau dia nggak kepingin berlumuran darah korban, jadi lebih suka mengeluarkan uang sekian puluh juta? Pokoknya, kasih uang beres.

Padahal secara hukum, si dalang atau yang menyuruh tuntutan hukumnya sangat berat, yakni pasal berencana. Tapi, begitulah betapa masih ada orang yang tak mau berpikir ulang, kenapa harus menyelesaikan masalah dengan menghabisi nyawa orang?

Sementara bagi para pelaku yang disebut pembunuh bayaran, siapa sih sebenanya mereka? Apakah memang sering membunuh orang dengan bayaran, sehingga berpengalaman, dan disebut sebagai pembunuh bayaran? Lalu bagaimana bagi si pelaku yang  baru melakukan tugasnya sebagai pembunuh?

Bukankah orang yang melakukan pembunuhan harus punya niat karena marah, dendam. Jadi ada dorongan untuk menyakiti lawan. Lha, lalu bagaimana kalau si pelaku nggak punya masalah apa-apa? Masa ujug-ujug cabut senjata lalu dihujamkan pada tubuh korban?

Jadi, bisa jadi bahwa pelaku adalah orang yang sebelumnya juga punya pengalaman batin soal kejahatan. Bisa jadi juga,mereka pernah melakukan kejahatan, misalnya, ya misal pernah ikutan geng? Yang suka membabi buta menebaskan senjata tajamnya pada orang yang kadang nggak berdosa? Mereka punya pengalaman kejahatan atau kriminal yang pernah mereka lakukan.

O, iya. Itu bagi si pembunuh bayaran enak nggak sih menikmati uang bayaran bersimbah darah?

Sekadar nasihat, buat si dalang dan si pembunuh bayaran, apakah nggak berpikir jika korban punya hak hidup, punya keluarga yang bakalan kehilangan dalam waktu yang panjang? (massoes)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT