ADVERTISEMENT

Innalillahi, Ribuan Rumah dan Fasilitas Umum di Bogor Terendam Banjir, Dampak Sungai Cileungsi Meluap 

Kamis, 17 Februari 2022 16:40 WIB

Share
Kondisi banjir di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (dok BNPB)
Kondisi banjir di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (dok BNPB)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Sebanyak 3.200 rumah masih terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu malam (16/2/2022), pukul 22:30 di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Saat banjir berlangsung, tinggi muka air terpantau sekitar 130 hingga 160 sentimeter. Banjir ini berdampak pada rumah warga dan fasilitas umum.

Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/2/2022) mengatakan, 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menginformasikan debit air Sungai Cileungsi meluap akibat hujan tersebut. 

Data BPBD mencatat 3.052 KK atau 11.208 jiwa  terdampak dan tidak ada laporan korban jiwa. Selanjutnya, sebanyak 3.200 unit rumah terdampak serta beberapa fasilitas umum lain, di antaranya fasilitas pendidikan 3 unit dan tempat ibadah 6 unit. 

Merespons kejadian ini, pihak BPBD telah melakukan koordinasi dengan pihak desa maupun kecamatan untuk pendataan. 

 

Selain itu, BPBD Kabupaten Bogor juga melakukan pemantauan tinggi mata air (TMA) dan berkoordinasi dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) terkait penyebaran peringatan dini waspada banjir. 

Selama penanganan darurat berlangsung, personel TNI, Polri, dinas terkait serta relawan turut membantu dalam memastikan keselamatan warga. 

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi maupun menghindari risiko bahaya banjir. 

Berbagai upaya dapat dilakukan secara kolektif, seperti membersihkan secara gotong royong saluran air atau pun mempersiapkan tempat evakuasi sementara yang aman dengan penerapan protokol kesehatan. 
Masyarakat dapat memperkuat diseminasi informasi melalui jaringan komunikasi digital maupun menggunakan telekomunikasi frekuensi radio sebagai sarana informasi awal peringatan dini sehingga dapat menjadi pertimbangan langkah yang dapat diambil dalam hal kesiapsiagaan. (johara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT