JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kelakuan Vicky Prasetyo yang hobi nikah cerai berujung karma. Setelah dia bercerai dengan Kalina Octarani muncul pernyataan dari Kantor Urusan Agama (KUA) yang mengancam nasib pernikahan Vicky ke depannya.
Vicky terancam tak lagi bisa menikan lantaran dinilai sudah terlampau sering. Karena keseringannya dalam menikah laku bercerai, pria asal Sumatera Selatan ini disebut telah mempermainkan kesakralan pernikahan.
Akibat ulahnya itu, Kini Vicky harus menanggung karma. Tak lama setelah tiap kali dia menikah, ujung-ujungnya Vicky selalu mengumumkan perceraian.
Menurut KUA, Vicky Prasetyo seolah-olah menganggap remeh pernikahan usai blak-blakan menyatakan pernah menikah sebanyak 24 kali yang berujung pada perceraian.
Lihat juga video “Imlek Tahun 2022, Penerimaan Lilin di Klenteng San Bio Dibatasi”. (youtube/poskota tv)
Tercatat tak ada kasus nikah cerai sebanyak ini di Indonesia, kecuali setelah Vicky Prasetyo lahir ke dunia.
Pihak KUA pun memperingatkan bahwa tak menutup kemungkinan mereka akan bertindak tegas dengan memasukkan nama Vicky Prasetyo ke daftar hitam (blacklist) jika kedapatan menikah lagi. Pun bagi orang yang berkasus sama.
Beda hal dengan kasus cerai mati, maka pihak KUA masih bisa melakukan pertimbangan.
"Emang kalau kasusnya kawin cerai kawin cerai gitu kan jadi kayak buat main-main. Buat apaan (nikah), mending jangan. Ibarat buat tenar atau gimana, itu kan kayak buat main-main kawin cerai-kawin cerai. Istilahnya untuk mempermainkan seorang istri, seorang perempuan," ujar Basirun selaku Kepala KUA Mampang Prapatan.
Basirun melanjutkan kalau kasus kawin-cerai seperti yang dilakukan Vicky Prasetyo itu membuat pihak mereka mempertanyakan untuk kemudian dipertimbangkan akan masuk daftar hitam jika hanya untuk main-main.
"Ya kemungkinan kalau buat main-main orang KUA pun mempertanyakan. Tapi selama ini kita juga kan punya atasan, jadi mungkin kita bertanya dulu. Apakah benar-benar mau diblacklist atau gimana dikarenakan kawin cerai-kawin cerai."
"Terkecuali cerainya itu karena meninggal, terus menikah lagi, meninggal lagi. Itu kan beda dengan kawin-cerai hidup. Berarti kan untuk mempermainkan perempuan, buat apaan kan gitu," tegas Basirun.