ADVERTISEMENT

Kok Bisa! Tenaga Kerja Asing Jadi Tukang Las di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Angoota Komisi IX DPRI Angkat Bicara

Jumat, 11 Februari 2022 14:26 WIB

Share
Tenaga kerja asing jadi tukang las di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.  (Foto/dok.imigrasi.go.id)
Tenaga kerja asing jadi tukang las di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.  (Foto/dok.imigrasi.go.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Tukang las dari Tenaga Kerja Asing (TKA) mulai marak membuat kecewa banyak kalangan, salah satunya adanya tenaga kerja asing jadi tukang las di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Untuk itu, anggota Komisi IX DPRI Kurniasih Mufidayati meminta agar proyek nasional yang melibatkan kontraktor asing tetap mengutamakan tenaga kerja Indonesia. 

Hal ini menanggapi temuan Bappenas ada tenaga las dari TKA yang bekerja di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. 

Mufida yakin dengan kemampuan tenaga kerja Indonesia sangat mampu untuk mengerjakan berbagai proyek infrastruktur berskala dunia.

Terlebih, papar dia, saat ini tenaga kerja Indonesia masih terpukul karena dampak pandemi. 

"Yang kita harapkan optimasi tenaga kerja Indonesia karena memiliki potensi yang sangat besar apalagi di tengah pandemi banyak yang terdampak, kena PHK atau pengurangan pendapatan," sebut Mufida, Jumat (11/2/2022).

Ia menyebut semangat mendahulukan tenaga kerja Indonesia seharusnya dilakukan karena Presiden Joko Widodo sendiri ingin menjadikan Indonesia Emas dengan SDM Indonesia yang unggul.

Masih dengan Mufida, semangat dari Presiden Jokowi itu harus diimplementasikan dengan mengutamakan penggunaan tenaga kerja Indonesia pada semua jenis jabatan yang tersedia.

Jikalau harus menggunakan TKA ada kewajiban menyertakan tenaga kerja pendamping dari Indonesia untuk alih teknologi.

Pertanyaannya untuk TKA disini, apakah telah dipatuhinya dengan ada tenaga kerja pendamping untuk alih teknologi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT