JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketersediaan kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe di dunia sedang berkurang, tentunya akan membuat harga tahu tempe akan mengalami kenaikan.
Hal ini tentunya bisa memberatkan masyarakat sebagai konsumen yang mengandalkan pasokan alternatif protein ini.
Penyebab kenaikan harga kedelai dunia ini dikarenakan inflasi di Amerika yang mencapai 7%, pengurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidak pastian cuaca di negara produsen yang mengakibatkan petani kedelai menaikan harga.
“Penurunan produksi kedelai dunia ini berdampak pada kenaikan harga kedelai. Harga kedelai pada Minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77USD atau angkanya berkisar di Rp11.240 per Kg. Hal ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga bulan Juli,” ujar Oke Nurwan, selaku Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) dalam acara virtual bersama wartawan, Jumat (11/2/2022).
“Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kenaikan harga kedelai dunia berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu tempe. Ujungnya adalah harga produk turunan dari kedelai, terutama tahu tempe akan mengalami kenaikan,” tambahnya.
“Kalau berdasarkan informasi dari Gakoptindo (Gabungan Koperasi Pengusaha Tempe Tahu Indonesia) harga kedelai di tingkat pengrajin saat ini sudah di kisaran Rp10.800 – Rp11.000 Sementara stok kedelai yang dimiliki importir saat ini sekitar 140ribu ton dan di Februari ini masih akan masuk 160ribu ton. Sehingga pasokan kedelai diperkirakan cukup untuk memenuhi 2 bulan kedepan,” jelasnya.
“Dalam kondisi dunia yang sulit ini, pemerintah meminta kepada para importir untuk tetap menjaga ketersediaan kedelai, walaupun harga tinggi,” imbuhnya.
Dengan adanya kenaikan harga Kedelai ini, untuk harga tahu per papannya akan mengalami kenaikan berkisar Rp52.450 hingga Rp53.700 atau Rp600 hingga Rp700 per potongnya.
Sedangkan tempe di pengrajin akan mengalami kenaikan hingga Rp300 rupiah.
Menanggapi kenaikan harga kedelai ini, Aip Syarifuddin, selaku Ketua Umum Gakoptindo mengatakan bisa memberikan jaminan bahwa kedelai yang dibutuhkan pengrajin tahu tempe akan tersedia hingga beberapa bulan kedepan tanpa memandang adanya gejolak harga.
Lihat juga video “Kota Tua Tetap jadi Pilihan Warga untuk Berwisata Meski Pandemi Covid-19 Masih Terjadi”. (youtube/poskota tv)
“Seperti yang disampaikan pak Dirjen PDN kalau harga kedelai ini mengalami fluktiasi yang tidak bis akita prediksi, kami siap memasok kedelai sesuai yang dibutuhkan oleh pengrajin,” ungkap Aip Syarifudin.