Ketua Umum (Ketum) IMM PC Bogor, Hendi menuturkan vaksinasi anak yang bertujuan menjaga imun anak dan seharusnya diterima masyarakat dengan cuma-cuma, malah menjadi beban baru untuk ekonomi orangtua siswa yang tengah terpuruk.
"Adanya partisipasi orangtua murid dan memang para guru yang membuka komunikasi, memang sah-sah saja namun sangat saya sayangkan hal itu tidak elok untuk dilakukan," cercanya.
Hendi menegaskan, iuran di tengah perekonomian orangtua murid yang sedang kacau, tetap saja tidak elok dilakukan walaupun dengan alasan karena uang kas sekolah kosong.
"Padahal dinas-dinas anggarannya direfocusing untuk dikhususkan kepada penanganan covid-19," tegasnya.
Lihat juga video “Residivis Sembunyikan Sabu di Plafon Rumah Diringkus Polisi”. (youtube/poskota tv)
Ia pun mempertanyakan posisi Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor saat peristiwa ini terjadi berada dimana.
"Padahal itu untuk kesehatan para anak bangsa dan memang menjadi kewajiban untuk divaksin supaya bisa menekan angka positif Covid-19 serta cepat memulai PTM kembali, dengan ini saya mendesak Bupati Bogor mengusut kasus ini, supaya tidak ada lagi sekolah yang membebankan akomodasi vaksin kepada orangtua murid di saat perekonomian belum pulih," pungkasnya. (billy adhiyaksa)