Perkawinan Politik dengan 'Bobot, Bibit dan Bebet'

Senin 07 Feb 2022, 09:30 WIB
Perkawinan Politik dengan "Bobot, Bibit dan Bebet".

Perkawinan Politik dengan "Bobot, Bibit dan Bebet".

Karena baru akan dijodohkan, belum resmi dijodohkan, masing – masing calon memiliki hak untuk menolak atau menyetujui perjodohan. Lagi pula perkawinan politik masih dua tahun lagi, masih cukup waktu dan terbuka peluang untuk melihat kecocokan, serasi tidaknya perjuangan dan peluang untuk memenangkan pilpres.

Tak ubahnya , pernikahan, bobot, bibit dan bebet akan menjadi pertimbangan duet capres.

Bobot, adalah kualitas diri dari pasangan, baik menyangkut kemampuan ilmu pengetahuan maupun kecakapan, kecerdasan intelektualnya dan moralnya.

Bibit, adalah asal – usul atau latar belakang keturunan, ketokohan keluarganya. Ini menyangkut dari sejarah historis keluarganya, maupun dari partai pendukungnya.

Bebet adalah status sosial ekonominya, harkat, martabat dan prestise. Bisa diartikan kemampuan finansilanya untuk menopang pendanaan pencapresan.

Dari keiga unsur tadi, bisa terlihat dari tingkat elektabilitas yang mencuat dari hasil survei. Tetapi ini bukan harga mati, masih terus berubah sesuai dengan situasi. (Jokles)

Berita Terkait

News Update