"Akhirnya saya transfer kan. Uang itu saya kumpulin dari kerja sama jual emas. Emang motor itu buat istri saya niatnya," kata WT.
WT baru menyadari dirinya tertipu setelah ditelpon oleh seseorang yang mengaku petugas jasa pengiriman tersebut. Orang itu, menginformasikan kalau motor itu bermasalah.
"Nomor mesin enggak sesuai dengan surat kendaraan katanya. Kata dia motor disita sama polisi di Karawang. Saya disuruh konfirmasi ke penjual. Saya ditunggu 5 menit," ungkapnya.
Namun, saat dikonfirmasi penjual itu pun tidak merespon. WT pun mengkonfirmasi ke petugas jasa pengiriman itu kalau penjual motor tak merespon.
Namun WT pun curiga. Sebab, foto di profil WhatsApp petugas jasa pengiriman itu sama dengan penjual motor. WT pun geram.
"Saya bilang ke petugas itu kok foto profilnya sama dengan penjual motor. Dia marah, terus bilang selesaikan di kepolisian saja. Saya bilang iya. Terus nomor saya di blokir (oleh petugas jasa pengiriman)," kata WT.
Lalu, nomornya pun juga diblokir oleh penjual motor tersebut. Dari sanalah, WT sadar kalau dirinya tertipu.
WT sempat melacak penjual tersebut dari identitas yang diberikan. Hasilnya di Facebook ternyata banyak orang yang juga tertipu.
"Saya lacak fotonya di google lens. Terus dapet Facebooknya dengan nama Arip Prasetyo. Disana banyak yang berkomentar di Facebook-nya kalau mereka kena tipu oleh orang ini," katanya.
Dirinya pun mengaku ikhlas atas peristiwa ini. Namun, WT berharap polisi segera menindak kasus ini. Sebab, dari hasil penelusurannya banyak orang yang juga kena tipu oleh orang tersebut.
"Saya niatnya mau lapor polisi. Tapi saya bingung alurnya. Saya berharap aja orang ini ditangkep, udah banyak yang ketipu ternyata," pungkasnya.
Poskota coba menelusuri nomor milik penipu dagang online tersebut. Saat ditelusuri, akun tersebut merespon Poskota dan masih melancarkan aksi penipuan dengan modus yang sama. (Muhammad Iqbal)