Investasi Bodong Makin Marak, Polri Akan Edukasi Masyarakat di 100 Mall

Sabtu 05 Feb 2022, 11:52 WIB
Illustrasi investasi bodong, sumber : Pixabay

Illustrasi investasi bodong, sumber : Pixabay

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Di tengah maraknya penipuan dan investasi bodong, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan edukasi masyarakat di 100 mall.

Rangkaian kegiatan sosialisasi dan edukasi investasi ini akan di gelar di 100 mall pusat perbelanjaan di 15 daerah se-Indonesia.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto akui perlu adanya antisipasi dan pencegahan dini terhadap investasi bodong.

Dilansir dari PMJNews, Komjen Arief Sulistyanto menjadi pembicara dalam dialog podcast di Polri TV dengan tema “Waspada Penipuan Bermodus Investasi”.

Dialog Podcast Polri TV tesebut sekaligus membuka rangkaian sosialisasi dan edukasi mengenai Investasi Bodong.

Narasumber lain yakni Wakil Ketua Umum Koordinator Organisasi Hukum dan Komunikasi Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi.

Komjen Arief menceritakan bahwa ia sudah menangani sejumlah kasus investasi bodong saat menjabat sebagai Kasubdit Perbankan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Ditipideksus) Bareskrim Polri tahun 2007.

Biasanya perusahaan investasi bodong menawarkan profit atau keuntungan yang tinggi.

Ia mengingatkan masyarakat yang ingin melakukan investasi harus melacak latar belakang perusahaan investasi tersebut.

 “Yang kedua menggunakan modus MLM, skema ponzi yang semuanya sebenarnya permainan uang, bahwa itu sebenarnya uang-uang dari investor saja yang diputar dan ketika sudah cukup banyak dibawa kabur,” kata Arief.

Menurut Arief, upaya edukasi masyarakat akan bahaya investasi bodong tak cukup hanya lewat sosialisasi.

Butuh satu posko yang dapat memberikan informasi secara jelas terkait perusahaan yang tawarkan investasi. Menurut Arief dengan begitu, tidak lagi terjadi korban, aparat yang baru mengetahui, maupun korban yang baru melaporkannya.

 “Makanya setelah kita sosialisasi di 100 mall, kemudian kita akan membuka satu posko informasi untuk melayani masyarakat bertanya. Tentu tidak hanya dari Barhakam, kami menggandeng Kadin, OJK, BKPM, Bappebti. Sehingga kita akan memberikan kepada masyarakat jangan, ini (perusahaan investasi) bohong,” jelas Arief.

Sementara itu, Yukki Nugrahawan menambahkan bahwa pihaknya sudah memberikan perhatian terhadap investasi bodong yang belakangan melibatkan influencer.

Kadin meminta tindakan tegas jka memang influencer tersebut terbukti sebagai afilator dari investasi bodong.

Terkait program edukasi dari Polri, Arief menekankan upaya melindungi masyarakat dari investasi bodong harus dilakukan secara kolaboratif.

Berita Terkait
News Update