Setelah itu juga banyak kawan sejawatnya yang berbisik, ayo cari selingkuhan. Ngapain makan sayur asem terus.
Sekali-kali rendang, gudek, soto. Makan jadi enak…” kata sang kawan,” Lagian atasan kita juga sama, pada begituan”.
Maka bagi yang pikirannya cupet, yang ada cuma yang enak-enak saja, ya langsung ikutan. Banyak kasus kades lelaki dan perempuan selingkuh sama pasangan yang bukan haknya.
Lihat juga video “Warga Jakarta Utara Masih Harus Merasakan Kemacetan Yang Panjang”. (youtube/poskota tv)
Selingkuh ternyata membutuhkan modal, lalu lupa daratan. Itu dana yang seharusnya buat pembangunan desa mereka pakai.
Inilah yang dinamakan korupsi untuk membiayai perselingkuhannya.
Tapi, tentu saja nggak semua Kades atau lurah nakal begitu, ya? Itu tadi oknum.Karena masih banyak yang tahan diri.
Enaknya nggak seberapa, tapi dampaknya bisa luar biasa. Karier putus bahkan bisa dipecat. Rumah tangga ambyar!
Ah, ternyata selingkuh itu nggak keren! (massoes)