JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tahun Baru China atau Imlek, telah didepan mata. Mari rayakan tahun macan air dengan berbagi sukacita bersama keluarga dan kerabat terdekat lainnya.
Perbedaan yang ada, khususnya agama di dalam sebuah lingkungan keluarga, di Indonesia, menjadi sebuah pengalaman yang belum tentu dirasakan oleh orang banyak.
Oleh karena itu, artikel ini membahas terkait bagaimanakah Islam memandang perayaan Imlek? Apakah hukumnya mengucapkan selamat kepada yang merayakannya?
Berdasarkan pendapat Buya Yahya, dikutip Poskota.co.id melalu kanal YouTube Al-Bahjah TV, Senin (31/1/2022).
Buya Yahya menerangkan terkait, apakah tahun baru Imlek ini berhubungan dengan agama?
"Kita lihat dulu, apakah dalam tahun baru ini ada keyakinan atau tidak. Jika ada hubungannya keyakinan masalah agama maka haramnya tingkat tinggi," kata Buya Yahya.
Kemudian, Buya Yahya menyambung, bahwa Islam tidak pernah membedakan manusia secara etnis. Bahkan, jika seseorang keturunan China dan beriman kepada Allah SWT, dia akan tetap mulia dihadapan-Nya.
"Islam tidak membedakan etnis, Jawa, Sunda, China sama di hadapan Allah. Maka kita tidak ada urusan dengan etnis.Orang China ingin merayakan tahun barunya silakan, asal tidak mengganggu umat Islam. Orang China merayakan Imlek, suka-suka dia, orang Islam tidak bisa mengganggu," sambung Buya Yahya.
Lihat juga video “5 Makanan Wajib Saat Perayaan Imlek 2022”. (youtube/poskota tv)
Selanjutnya, terkait muslim yang mengucapkan selamat kepada orang yang merayakan Imlek. Buya Yahya menerangkan bahwa hal tersebut boleh dilakukan.
"Kalau untuk mengucapkan selamat, Islam memperkenankan kita mengucapkan selamat kepada pernikahan tetangga beragama Katolik, ini urusan pribadi. Tapi kalau sudah urusan syiar ada rambu-rambunya," jelasnya.
Adapun, Buya Yahya menjelaskan, yang tidak diperbolehkan terkait Imlek bagi umat Islam, yaitu membesarkan perayaannya.