ADVERTISEMENT

Kabar Buruk dari Bintang Sinetron Aliando Syarief,  Terkena OCD, Inilah Penyebab hingga Gejalanya!

Jumat, 28 Januari 2022 03:05 WIB

Share
Obsessive compulsive disorder (OCD). (Foto/unsplash)
Obsessive compulsive disorder (OCD). (Foto/unsplash)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Bintang sinetron Ganteng Ganteng Serigala, Aliando Syarief muncul dengan kabar yang kurang mengenakan. Melalui live instagramnya, ia mengaku mengalami gangguan OCD (Obsessive Compulsive Disorder). 


Pada live instagramnya, Aliando Syarief juga menuturkan bahwa sudah dua tahun terkena gangguan OCD ekstrem. Selain itu, ia menjabarkan beberapa perilaku aneh yang dirasakan saat OCD itu menyerangnya. 


Di kutip dari beberapa sumber, OCD (Obsessive Compulsive Disorder) merupakan sejenis gangguan mental yang memiliki pikiran serta dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan berulang (obsesi), serta perilaku (paksaan) komplusif. 


Gangguan OCD dapat dialami oleh siapa saja. Baik orang dewasa, remaja, maupun anak-anak di seluruh dunia. Akan tetapi, rata-rata orang yang di diangnosis pada usia 19 tahun dan biasanya dalam usia dini pada anak laki-laki dibandingkan perempuan.


Penyebab OCD belum diketahui secara pasti. Namun, faktor risiko seperti keturunan, struktur otak dan fungsinya, serta lingkungan hidup, berpengaruh terhadap terjadinya gangguan OCD ini. 


Gejala Gangguan ini mengganggu pikiran penderita yang menimbulkan rasa cemas, gelisah, khawatir, takut, serta menuntut hal yang sama berulang kali. Gejala gangguan OCD ini perlu dibedakan dengan obsessive compulsive personality disorder (OCPD) yang merupakan gangguan kepribadian. 


Sayangnya, gangguan OCD tidak bisa disembuhkan. Namun, penderita bisa meredakannya dengan menjalani beberapa perawatan. Pengobatan biasanya melibatkan psikoterapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya. 


Meskipun sebagian besar penderita OCD membaik setelah mendapatkan pengobatan, tetapi ada juga beberapa penderita yang terus mengalami gejala. Pengobatan OCD ini bertujuan untuk mengendalikan gejala yang muncul sehingga metode yang dilakukan tergantung pada tingkat keparahan gejala. (Adinda Salsabila)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT