ADVERTISEMENT

Celotehan Ngabalin Saat Kritik Pihak yang Tolak Ahok Jadi Kepala Otorita IKN

Rabu, 26 Januari 2022 18:15 WIB

Share
Ali Mochtar Ngbalin (Foto: Twitter.com/@AliNgabalinNew)
Ali Mochtar Ngbalin (Foto: Twitter.com/@AliNgabalinNew)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah pihak tak setuju jika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipilih menjadi kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN). Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengkritik mereka yang kontra dengan kebijakan Presiden Jokowi tersebut.

Ada empat nama yang pernah disebut Jokowi untuk mengemban amanat membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur. Selain Ahok, nama-nama yang belakangan ramai dibicarakan adalah Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Mantan Dirut Wika Tumiyana, dan Mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Tak hanya menyebutkan nama, Jokowi juga membeberkan kriteria kepala otorita. Menurut Jokowi, mereka haruslah orang yang berlatar belakang insinyur, punya latar belakang sukses memimpin daerah, dan arsitek. Dia pun mencontohkan jika Jokowi pada akhirnya memilih Ahok maka tidak seharusnya ada pihak-pihak yang terganggu dan gatal.

“Kalau nanti Presiden kemudian memilih satu diantara kriteria yang beliau sebutkan, atau sebutlah beliau memilih Ahok. Kenapa mesti ada orang yang resah, gelisah, terganggu kalau Presiden memilih ahok. Kan tidak rasional itu. Kalau nanti Presiden memilih Ahok kemudian kenapa orang pada gemes, pada gatel badannya. Kan lucu,” ujar Ngabalin kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).

 

Lihat juga video “Dikira Maling, Kakek Pengemudi Mobil Tewas Diamuk Massa”. (youtube/poskota tv)

 

Ngabalin tak menjelaskan alasan dia menyebut sejumlah pengkritik Ahok tidak rasional, meski setiap keputusan presiden biasanya akan turut mempertimbangkan aspirasi dari elemen lain. 

Seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Priboemi Heikal Safar. Dia mengatakan sebaiknya Jokowi tak memilih Ahok lantaran Komisaris Utama Pertamina itu merupakan sosok yang kontroversial sebelum dan sesudah menjadi narapidana.

Lagi pula, kata Heikal, tiga nama selain Ahok lebih memiliki pengalaman panjang dan kapasitas untuk membangun ibu kota.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT