Berarti perlu adanya peningkatan produktivitas berbagai komoditas pangan berkualitas, pangan yang memenuhi standar mutu: mencakup nilai gizi terpenuhi, sehat alami, bebas cemaran, dan ramah lingkungan.
Penganekaragaman pangan berkualitas sangat penting untuk memenuhi asupan gizi yang seimbang sebagai upaya mencegah stunting, menghindarkan anak dari risiko penurunan kemampuan berpikir (IQ).
Pangan berkualitas tidak harus mahal, tidak perlu impor, sepanjang negara mampu mengembangkan potensi pangan lokal melalui pemberdayaan para petani lewat program kepedulian dan penganekaragaman pangan.
Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh besok tanggal 25 Januari, diharapkan Kementerian/lembaga dan pemda dapat segera menyelaraskan kebijakan dan program – programnya dalam rangka mewujudkan penganekaragaman pangan bergizi , aman, sehat dan murah serta mudah terjangkau. Menyelaraskan kebijakan dengan mengendapkan ego sektoral.
Jangan merasa paling berwenang, paling bisa, benar dan pintar sendiri sebagaimana pepatah “Ajo rumongso biso lan pinter, nanging dadiyo sing biso lan pinter rumongso” – Jangan jadi orang yang merasa paling bisa dan pintar segalanya, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa – tahu diri atas keterbatasan yang dimilikinya. (Azisoko*)