IPW Desak Propam Periksa Anggota Patroli di TKP Pengeroyokan Pengemudi SUV hingga Tewas

Senin 24 Jan 2022, 16:08 WIB
ilustrasi dikeroyok

ilustrasi dikeroyok

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus pengeroyokan terhadap Wiyanto Halim (89), seorang kakek yang dituduh maling mobil oleh sejumlah pemuda  hingga tewas di Jalan Pulo Kambing Raya, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur menyita perhatian publik. 

Hal tersebut lantaran aksi main hakim itu berlangsung di tempat kejadian perkara dan diketahui ada aparat kepolisian yang sedang melakukan patroli. 

Nahas, nyawa Wiyanto Halim yang pada saat itu mengendarai mobil Toyota Rush bernopol B-1859-SYL tersebut tewas dihakimi massa usai sebelumnya sempat dikejar oleh sejumlah pemuda dari Tebet, Jakarta Selatan dengan sepeda motor sembari menuduh Halim sebagai maling mobil. 

Menanggapi peristiwa itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendesak semua pihak yang berada di lokasi kejadian mesti dimintai keterangan guna mengungkap dalang di balik aksi pengeroyokan tersebut.

"Kalau ada anggota Patko (Patroli Komando) maka anggota tersebut bisa dikenakan tindakan pelanggaran disiplin dan etika. Patko harus ditindak dan juga pelaku pengeroyokan harus diproses pidana. Ditangkap dan diperiksa," ucap Sugeng kepada wartawan, Senin (24/1/2022).

Sugeng pun melontarkan kritik terkait mengapa tidak ada pengamanan oleh anggota yang berada di lokasi kejadian kala aksi pengeroyokan terjadi. 

Sehingga dampak dari tak adanya pengamanan membuat Halim tewas dengan keji di tangan sejumlah pemuda tersebut. 

"Dalam hal ini yang menjadi fokus adalah harus ada tindakan pengamanan oleh Patko walau kalah jumlah massa," terangnya. 

Menurut dia, anggota yang berada di lokasi kejadian mesti mengambil langkah jitu guna melerai aksi pengeroyokan sesuai dengan protap yang dimiliki. 

"Apakah prosedur standar pengamanan termasuk penggunaan senjata oleh polisi diterapkan, itu yang harus menjadi fokus pemeriksaan. Patko harus diperiksa oleh propam apakah ada pelanggaran disiplin di sana karena tidak bisa mencegah pengeroyokan dan menyababkan nyawa orang hilang," terangnya. 

Sementara itu, menurut karyawan pabrik sekali saksi kejadian, Kirun (32) pada saat pengeroyokan itu terjadi, sejatinya ada beberapa anggota polisi yang mengikuti mobil korban. 

Berita Terkait

News Update