SEBAGAI tukang batu, cinta Edi Mulyadi, 66, sungguh tak terukur, padahal ke mana-mana bawa meteran. Bayangkan, penghasilan kecil pelihara WIL pengeretan, ya bangkrutlah. Saking jengkelnya, Marisah, 40, yang minta duit melulu untuk kekasih baru, langsung dicekik hingga wasalam.
Jatuh cinta pada lawan jenisnya, itu sudah menjadi kodrat umat. Dilengkapi dengan syahwat, penghuni dunia pun berkembang biak. Tapi bagi umat yang kelebihan syahwat, dengan bini satu di rumah tidaklah cukup. Tak mampu poligami secara resmi, punya WIL dijadian solusinya. Maka bagi para suami koplak, ungkapan bahwa “selingkuh itu selingan indah keluarga utuh”, mengamininya.
Tapi jika usia sudah kepala enam masih punya WIL, salah satunya Edy Mulyadi, tukang batu dari Sangata, Kaltim. Padahal kakek kemrangga (besar nafsu) itu pekerjaan sehari-harinya jadi tukang batu. Bagaimana menganggarkan dana untuk sidoi, padahal yang namanya WIL itu pastilah butuh uang. Nggak maulah sicewek jika hanya dikasih bonggol tanpa jaminan benggol.
Kenapa Edy Mulyadi punya WIL segala? Sebab istrinya di kampung, dia kerja di Kutim (Kutai Timur) sendirian, tinggalnya di bedeng proyek. Padahal sebagai lelaki normal dia masih butuh “ngetap olie” ibaratnya sepeda motor. Oleh karenanya dia kemudian pelihara WIL, untuk kebutuhan UGDS (Unit Gawat Darurat Syahwat). Tapi jangan ditanya, meski Marisah ini sudah berusia kepala empat, tapi pelayanannya masih paten, tak pernah ngelitik ibaratnya sepea motor.
Sayangnya, Marisah ini pengeretan, soal duit doyan banget. Kepada Edy Mulyadi dia sering minta uang. Setiap gajian hari Sabtu, separonya pasti masuk ke dompet Marisah, sehigga tukang batu ini sempat mentotal jumlah pengeluaran sampai Rp 18 juta, Tapi demi cinta, Edy Mulyadi eklas-eklas saja. “Jer basuki mawa beya,” kata Edy Mulyadi yang rupanya berasal dari Jawa.
Yang membuat Edy Mulyadi kaget, uang darinya ternyata sebagian dipakai untuk PIL yang baru. Jadi pada si tukang batu terus minta uang, tapi pada PIL yang lain Marisah justru mengeluarkan uang. Tentu saja Edy Mulyadi marah. “Enak saja, punya PIL baru saya yang dijadikan sponsor,” katanya. Untung dia tapi tak sampai bikin video untuk maki-maki Marisah.
Tapi meski hati panas, Edy Mulyadi masih butuh juga manasi mesin miliknya. Karenanya dia kembali datang ke rumah Marisah untuk minta pelayanan. Eh, belum-belum si janda itu sudah minta uang lagi Rp 2 juta. Namun demikian Edy Mulyadi masih bisa berjanji, sabar dulu nanti dicarikan. Tiba-tiba dia ngomel, “Kok masih dicarikan, kere amat kamu. Jijik aku.....”
Kok jadi seperti Tessy Kabul Srimulat? Edy Mulyadi jadi ingat sama duitnya yang sudah terkumpul Rp 18 juta diporotin Marisah untuk bersenang-senang dengan cowok lain. Maka langsung saja Edy Mulyadi menembaknya, “Capek punya kekasih kamu, kantong jebol masih juga rugi di entong.” Tak hanya itu, Marisah langsung dicekik hingga tewas.
Selesai mengeksekusi WIL-nya, Edy Mulyadi lalu terjun ke kali dalam rangka bunuh diri, tapi ditolongi warga. Akhirnya terungkap bahwa dia mau bunuh diri gara-gara habis bunuh Marisah. Kini Edy Mulyadi masih ditahan di Polsek Kutim. “Saya ingin tetap bersama Marisah.” Ujarnya.
Sudah jadi tersangka masih ngegombal. (GTS)