“Saya masih memiliki biaya untuk anak lelaki yang masih sekolah di SMP,” papar Ibu Mul.
Suami Ibu Mul berdagang sayuran di daerah tanjakan yang tidak begitu jauh dari tempatnya berjualan gado-gado.
Menurut Ibu Mul, mereka yang membeli gado-gado selain warga sekitar, juga para pengendara motor atau mobil yang berhenti, dan kebetulan di depan kiosnya terdapat lahan kosong bisa dijadikan tempat untuk parkir.
“Enak atau tidak enak gado-gado saya yang menilai orang lain, tapi gado-gado saya setiap hari selalu habis, itu artinya enak,” tutur Ibu Mul.
Lihat juga video “Siap-siap! Revitalisasi Taman Ismail Marzuki akan Rampung pada Maret”. (youtube/poskota tv)
Tentang modal yang dikeluarkan, Ibu Mul mengaku mengeluarkan modal Rp500 ribu untuk membeli bahan-bahan gado-gado, termasuk berdagang rujak. (johara/yo)