PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Bencana Gempa Bumi yang mengguncang wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang yang berkekuatan 6,6 Magnitudo pada Jum'at (14/1/2022) lalu, ternyata sudah membuka ingatan lama para warga Sumur.
Pasal warga Sumur itu sendiri pada tahun 2019 telah menjadi korban terjangan tsunami yang memporakporandakan wilayah pesisir Kabupaten Pandeglang.
Suryati, warga Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang mengatakan, bahwa saat gunjangan gempa 6,6 Magnitudo lalu itu dirinya sempat tidak sadarkan diri karena kaget akan gunjangan besar itu.
"Masih trauma pak, waktu gempa kemarin aja saya sempet pingsan," kata Suryati, Minggu (23/1/2022).
Bahkan, dirinya dan warga lainnya sempet melakukan evakuasi ke ladang persawahan.
Ia mengungkapkan, bahwa saat kejadian tsunami 2019 lalu itu, wilayah perkampungannya menjadi daerah terdampak dengan puluhan rumah hancur di terjang tsunami.
"Waktu gempa saya sama tiga orang anak saya kan ada dirumah nah lari tuh keluar rumah karena takut tertimpa bangunan. Pas udah di luar saya sempat pingsan, dan bangun liat warga udah lari ke sawah. Saya juga langsung ikut lari," katanya.
Katanya, gempa 6,6 Magnitudo itu sendiri sudah menyebabkan bangunan rumahnya rusak parah, dengan beberapa dinding rumah mengalami retak besar.
Kini, dirinya pun terpaksa untuk mengkosongkan rumah itu, karena khawatir adanya gempa susulan yang dapat merobohkan rumahnya.
"Sekarang kalau malem tidur di tenda pa, engga berani di dalam rumah. Takut roboh," ungkapnya.
Mengenai rencana relokasi, Ibu 3 orang anak ini mengaku sangat siap untuk mengikuti usulan relokasi itu. Hal itu karena, dirinya dan anggota keluarga lainnya ingin terus melanjutkan hidup ditempat yang aman dan nyaman.