Ketimbang Ahok, Sosok Ini Lebih Tepat untuk Memimpin Otorita Ibu Kota Negara Nusantara

Sabtu 22 Jan 2022, 04:11 WIB
: Desain Istana Negara di Ibu Kota Negara baru, Kaltim. (ist)

: Desain Istana Negara di Ibu Kota Negara baru, Kaltim. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  RUU Ibu Kota Negara (RUU IKN) sudah jadi, sudah disetujui DPR lewat rapat paripurna DPR Selasa (18/12022). Tinggal tanda tangan Presiden sehingga menjadi sah jadi UU IKN. Nama Ibu Kota Negara juga sudah termaktub di dalamnya, yakni Nusantara.

Kini yang belum tinggal nama Kepala Otorita Ibu Kota Negara. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pernah membocorkan empat nama calon Kepala Otorita IKN

“Kandidatnya ada banyak. Satu Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyono, empat Pak Azwar Anas," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.

Bambang Brodjonegoro bukan nama asing lagi, ia adalah mantan Menteri Keuangan, Mantan Menristek, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Wamenkeu (di era Presiden SBY).

Profil Ahok tentunya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang kini menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Kemudian Tumiyono adalah Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Emiten konstruksi pelat merah ini memiliki sejumlah proyek dalam pembangunan ibu kota negara atau ibu kota baru.

Adapun, Abdullah Azwar Anas, dia adalah politisi yang pernah menajadi Bupati Banyuwangi yang sukses membuat kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu menerapkan digitalisasi biroksasi atau penggunaan internet untuk birokrasi sampai desa-desa.

Di antara keempatnya, masing-masing punya keunggulan masing-masing, dalam hubungannya dengan rencana pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara.

Bambang Brodjonegoro pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Dia tercatat sebagai orang yang ikut merencanakan pemindahan ibu kota baru kala menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

Ada pun Ahok  punya satu hal, yakni kedekatan dengan Presiden Jokowi yang terjalin sejak memimpin ibu kota DKI Jakarta. Kemudian juga satu partai dengan Jokowi, yakni PDIP.

Nama ketiga adalah Tumiyono, ya karena dia sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya yang memiliki sejumlah proyek dalam pembangunan ibu kota negara atau ibu kota baru.

Berita Terkait

News Update