Pengembangan Industri Pertahanan, Mampu Tumbuhkan Ekonomi Nasional

Jumat 21 Jan 2022, 21:00 WIB
Balitbang Golkar saat menggelar webinar 'Membangun & Mengembangkan Industri Pertahanan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional'. (Ist)

Balitbang Golkar saat menggelar webinar 'Membangun & Mengembangkan Industri Pertahanan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional'. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Rektor Universitas Pertahanan, Amarullah Octavian menyebutkan bangsa yang menang perang adalah bangsa yang menguasai teknologi militer lebih unggul, serta memiliki insinyur militer lebih pintar dan memiliki industri militer lebih massif.

Hal itu, sebagaimana disampaikannya pada diskusi daring di kanal Youtube Balitbang Golkar.tv yang bertema 'Membangun & Mengembangkan Industri Pertahanan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional', pada Senin  (17/10/2022). 

Lebih jauh Amarulla menyampaikan, posisi perusahaan BUMN industri pertahanan Indonesia seperti PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT PINDAD dan PT LUDIN, sangat menjanjikan dan mampu bersaing di pasar global. 
Untuk itu, sangat strategis bila terus dikembangkan khususnya dalam mendukung pertahanan negara. 

Sementara itu, hadir juga dalam diskusi ini sebagai narasumber Wakil Ketua DPRRI Lodejwik Freidrich Paulus yang juga menjabat sebagai Sekjen DPP Partai Golkar, dan Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas, Slamet Soedarsono. 

Senada dengan Amarulla, Lodewijk F. Paulus juga menunjukan perhatian dan dukungan yang besar DPRRI terhadap industri pertahanan dalam negeri. Menurutnya, pengembangan industri pertahanan di Indonesia telah menjadi salah satu fokus DPR RI untuk penguatan pertahanan dan keamanan. 

"Harapannya pada tahun 2024 kebutuhan alutsista kita dapat terpenuhi setidaknya untuk mencapai kekuatan esensial minimum, untuk kemudian di tahun 2029 sebagaimana tertuang di dalam master plan industri pertahanan, Indonesia sudah bisa mencapai kemandirian dalam pengadaan alutsista," ujarnya. 

Sementara itu, Slamet Soedarsono, Deputi Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas memandang bahwa peran industri pertahanan dalam mendukung perekonomian nasional, sangat strategis sekali. 

"Peningkatan anggaran pertahanan berimplikasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi negara, terutama melalui pembangunan infrastruktur, human capital, teknologi, keamanan, dan juga investasi dan pertumbuhan ekonomi hingga ekspor," ujar Slamet. 

Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita yang juga hadir memberikan pidato, menyampaikan pendapatnya bahwa industri pertahanan tanah air diharapkan mampu mendukung kemandirian penyediaan alutsista bagi TNI yang saat ini sedang mengembangkan postur pertahanan demi teruwujudnya militer Indonesia yang kuat. 

Selain itu, industri pertahanan juga diharapkan dapat mendukung kelancaran tugas TNI sebagai pengawal kedaulatan bangsa dan negara dan melaksanakan tugas-tugas perdamaian dunia maupun tugas-tugas kemanusiaan di tingkat regional dan global. 

Sebagaimana diketahui, hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua Balitbang Golkar, Jerry Sambuaga yang memberikan sambutan pembuka dalam diskusi ini, dan Andi Bachtiar Sirang, sekretaris Balitbang Golkar memberikan sambutan penutup. 

Berita Terkait
News Update