ADVERTISEMENT
Kamis, 20 Januari 2022 17:01 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut tak akan merestui duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2024.
Kabar duet rival dalam capres 2019 lalu itu berawal ketika Kelompok Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2024. Partai Gerindra menilai deklarasi itu sebagai bentuk aspirasi yang diatur konstitusional.
Menanggapi hal itu, pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga–akrab disapa Jamil– mengatakan bahwa peluang duet Prabowo Subianto dan Jokowi diusung PDIP dan Gerindra sangat kecil.
"Khusus PDIP, yang sudah menyiapkan Puan Maharani, tentu akan sulit mengusung duet Prabowo-Jokowi. Bagi PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri, Puan akan didahulukan daripada Jokowi," kata Jamil kepada Poskota, Kamis (20/1/2022).
Pengumuman Dari Kemenag, Calon Pengantin Di Lebak Kini Diimbau Bawa 3 Bibit Pohon Saat Daftar ke KUA
Jamil mengatakan Megawati akan tetap mendahulukan putrinya Puan Maharani agar kesinambungan trah Soekarno tetap berlangsung. Dengan majunya Puan berpasangan dengan Prabowo, maka trah Soekarno akan tetap eksis di kancah nasional dan internal PDIP.
Apalagi, momentum itu hanya ada pada tahun 2024. Lewat dari tahun tersebut trah Soekarno akan kehilangan momentum.
"Kalau itu terjadi, pengaruh trah Soekarno di level nasional akan meredup. Bahkan dominasi trah Soekarno di PDIP bisa saja digeser oleh faksi lain yang juga menginginkan hal itu," kata Jamil.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT