Marak Aksi Tawuran, LPA Kota Serang Akui Bergerak Berdasarkan Laporan

Rabu, 19 Januari 2022 15:47 WIB

Share
Ketua (LPA) Kota Serang Aulia Esa Rahman (foto: poskota/ luthfi)
Ketua (LPA) Kota Serang Aulia Esa Rahman (foto: poskota/ luthfi)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Serang, mengecam adanya aksi tawuran pelajar yang kerap terjadi di Kota Serang. Apalagi belum lama ini terjadi tawuran pelajar di Jalan Bhayangkara, tepat di depan Kelurahan Sumurpecung, hingga menewaskan seorang pelajar.

Ketua (LPA) Kota Serang Aulia Esa Rahman mengatakan, aksi tawuran pelajar di Kota Serang harus segera ditindaklanjuti, karena sudah sering terjadi. 

Bahkan, beberapa pelajar dan masyarakat pernah menjadi korban dari kenakalan remaja tersebut. 

"Saya mengecam aksi tawuran ini, apalagi sampai memakan korban, dan korban serta pelaku merupakan pelajar di Kota Serang," katanya, Rabu (19/1/2022). 

Menurut dia, hal itu seharusnya menjadi perhatian dari semua pihak, seperti orang tua, guru, hingga masyarakat, dan lingkungan. "Terutama pemerintah, supaya tidak terulang kembali dan memakan korban jiwa seperti kemarin," ucapnya.

Meski demikian, dia mengakui, dalam proses penanganan laporan kekerasan, LPA Kota Serang bergerak agak lambat. Sebab, mereka hanya menerima pelaporan dan melakukan analisa, baru memprosesnya. 

"Kami akui itu, karena kami itu bergerak berdasarkan laporan. Jadi memang agak lambat," tuturnya.

Namun, ke depan LPA Kota Serang akan membuat sebuah terobosan baru, berupa aplikasi. Nantinya, sistem tersebut akan memberikan peringatan dini terkait potensi tempat-tempat yang berpotensi adanya kekerasan, salah satunya tawuran.

"Ke depan kami juga sedang merancang sistem peringatan dini. Sehingga siapa pun yang ada di sekitar potensi kejadian bisa melaporkan kepada kami. Dan kami bekerjasama dengan pemerintah," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga berencana untuk melakukan audiensi dengan lembaga pendidikan, seperti Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten, dan Kota Serang. "Karena ini terjadi dengan siswa SMA dan SMK. Mudah-mudahan bisa disosialisasikan untuk pencegahannya," kata Aulia.

Halaman
Editor: Deny Zainuddin
Contributor: Luthfillah
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar