ADVERTISEMENT

Dinilai Banyak Kontroversi, Gerindra DKI Sebut Ahok Tak Cocok Jadi Kepala Badan Otorita IKN

Rabu, 19 Januari 2022 14:41 WIB

Share
Anggota DPRD DKI dari Fraksi partai Gerindra, Syarif. (yono)
Anggota DPRD DKI dari Fraksi partai Gerindra, Syarif. (yono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  -  Anggota DPRD DKI dari Fraksi partai Gerindra, Syarif, menilai Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok tidak cocok menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pasalnya, Ahok memiliki latar belakang politik yang penuh dengan kontroversi semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Membuat kontroversi terus nanti malah nggak jadi Ibu Kota Negara, kontroversi terus," ujarnya saat dihubungi, Rabu (19/1/2022).

Meski begitu, Syarif menilai Ahok memenuhi syarat sebagai Kepala Badan Otorita IKN. Pasalnya, Ahok memiliki pengalaman memimpin di DKI Jakarta.

"Ya dia sudah memenuhi kombinasi sebagai seorang Gubernur ya, seorang pengalamannya banyak, tapi kan punya rekam jejak yang kontroversi, tak perlu lah," cetusnya.

Menurutnya, pemerintah fokus saja melakukan pembangunan, tak perlu menimbulkan polemik di tengah masyarakat dengan menunjuk Ahok sebagai Kepala Badan Otorita IKN.

"Buat apa sih menimbulkan polemik-polemik baru itu, gak perlu lah kita lagi konsentrasi pembangunan," tegas Syarif.

Syarif berpendapat, Kepala Badan Otorita IKN yang cocok harus dari profesional karena akan memiliki nilai tambah.

"Atau orang pemerintahan yang profesional harus dikombinasi, ini kan berat. Ini kan barang baru pilih orang tepat lah kombinasi tadi," pungkasnya.

Sementara, saat dihubungi Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok tak mau banyak berkomentar terkait peluangnya menjadi Kepala Badan Otorita IKN.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT