Tembus 1.362,  Kasus Positif Covid-19 Terus Naik, DKI Jakarta Masih Tertinggi Hingga 670

Selasa 18 Jan 2022, 17:45 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tembus 1.362, kasus positif Covid-19 terus naik, DKI Jakarta masih tertinggi hingga 670. (Foto/biropers)  (Foto/biropers)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tembus 1.362, kasus positif Covid-19 terus naik, DKI Jakarta masih tertinggi hingga 670. (Foto/biropers)  (Foto/biropers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tembus 1.362, kasus positif Covid-19 terus naik, DKI Jakarta masih tertinggi hingga 670.

Tren kenaikan kasus ini berasal dari Varian Omicron yang memiliki penularan lebih cepat.

Pada hari Selasa (18/1/2022), mereka yang terdeteksi positif Covid-19 bertambah sebanyak 1.362 kasus, sehingga total mereka yang sudah terinfeksi 4.273.783.

Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada hari Selasa (18/1/2022) tentang perkembangan kasus Covid-19.

Namun kabar gembiranya dengan adanya meter yang sembuh dari Covid-19, pada hari Selasa (18/1/2022) bertambah sebanyak 564 kasus, sehingga secara nasional mereka yang sembuh sudah mencapai 4.120.036.

Mereka yang wafat akibat Covid-19 jumlahnya terus menurun, pada hari Selasa (18/1/2022) bertambah sebanyak 9, total nasional mereka yang wafat ada 144.183.

Satgas juga mengumumkan adanya tiga provinsi yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi di atas 200 kasus.

Yakni, DKI Jakarta berada di puncak dengan penambahan sebanyak 670 kasus, posisi kedua Jawa Barat bertambah 292 kasus, dan ketiga Banten dengan penambahan 203 kasus.

Satgas juga mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, 3M (memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air mengalir) untuk mencegah penularan Covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh pihak agar bersiap mengantisipasi lonjakan kasus ini. Namun, ia meminta agar masyarakat tak perlu merasa panik.

Lihat juga video “Tidak Miliki NIK, Ratusan Warga Binaan Rutan Gagal Divaksin”. (youtube/poskota tv)

Menurut dia, walaupun kenaikannya lebih cepat dan tinggi, jumlah kasusnya akan lebih banyak dan naik penularannya lebih cepat, tapi hospitalisasinya lebih rendah.

News Update