"Pak Presiden Jokowi! Kami hanya butuh makan, tolong lindungi kami orang susah, hidup kami."
"Jangan biarkan kami mati, usaha kami, baru tahap relaksasi Covid-19."
Kendati demikian, petugas gabungan yang terdiri dari petugas Sudin Bina Marga Jakarta Timur, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Sudin Sumber Daya Air, Sudin Perhubungan, Satpol PP, TNI-Polri, serta pihak terkait lainnya tetap melakukan pengamanan serta pembongkaran.
Eka mengatakan tujuan revitalisasi trotoar di depan RSU UKI yakni untuk menata dan mengembalikan fungsinya sebagai trotoar yang layak bagi pejalan kaki.
Pun nantinya, kata Eka, juga akan dibangun taman di lokasi tersebut sehingga trotoar tersebut akan lebih nyaman untuk dilewati pejalan kaki.
"Kita akan jadikan trotoar dan taman sebagaimana fungsinya," ungkap Eka kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).
Lebih lanjut, ihwal adanya protes para PKL yang biasa berjualan di lokasi tersebut, Eka mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait penataan kembali trotoar di depan RSU UKI tersebut.
Kata dia, telah disediakan juga dua lokasi binaan (Lokbin) yang berada di wilayah Cililitan, Kecamatan Kramat Jati dan Susukan, Kecamatan Ciracas serta lokasi alternatif juga ada di Munjul, Kecamatan Cipayung.
"Hari ini juga ada penolakan (dari PKL), itu wajar ya, memang mereka pedagang ini kurang lebih dari 25 tahun mereka di sini," ujar Eka.
Eka menambahkan, penataan kembali trotoar di depan RSU UKI, Jalan Mayjen Sutoyo tersebut juga dilakukan atas dasar penegakan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
"Yang kita inginkan bagaimana sekitarnya aman, nyaman, dan terkendali gitu kan," kata Eka.
Jika nantinya tetap ada PKL yang berdagang di lokasi tersebut, maka pihaknya tak segan akan melakukan penertiban kembali.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL UKI, Eva Marliana Sianturi (40) mengatakan pihaknya tak terima dengan adanya penataan kembali trotoar tempat mereka berdagang.
Alasannya karena tempat lokbin yang ditawarkan Pemerintah Kota Jakarta Timur menurut Eva, sepi pengunjung di samping dirinya mengaku sudah berdagang di trotoar depan RSU UKI selama hampir 30 tahun lamanya.