JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Selandia Baru dan Australia telah mengirimkan pesawat untuk mengecek kerusakan dari letusan gunung berapi bawah laut yang besar dan tsunami yang melanda negara Pasifik Tonga pada Sabtu (15/1/2022) kemarin.
Letusan itu mengirim selimut abu tebal ke langit, mencemari pasokan air, memutus komunikasi dan awalnya mencegah penerbangan pengawasan menilai tingkat kerusakan.
Di lansir dari The Guardian, Senin (17/1/2022), hari ini penerbangan dari Selandia Baru dan Australia akhirnya bisa berangkat.
Video yang dibagikan di media sosial setelah letusan Sabtu malam menunjukkan orang-orang berlarian ke tempat yang lebih tinggi saat banjir setinggi satu meter melanda daerah pesisir dan masuk ke pedalaman. Di sisi lain, langit menjadi gelap karena abu. Ledakan sonik itu bahkan terdengar sampai ke Alaska.
Masih belum ada laporan resmi tentang cedera atau kematian pada Minggu malam, dengan komunikasi yang begitu terbatas.
Keluarga di luar Tonga sedang menunggu kabar karena komunikasi tetap terputus. Di sebagian besar negara, hampir 48 jam sejak letusan gunung berapi bawah laut yang besar, yang dapat didengar dan dirasakan lebih dari 2.000 km jauhnya.
Menteri Australia untuk Pasifik, Zed Seselja, mengatakan kabinet Tonga mengadakan pertemuan krisis pada hari Minggu dan meminta bantuan.
Sebuah penerbangan pengintai berangkat dari Australia ke Tonga pada Senin pagi untuk menilai kerusakan infrastruktur penting seperti jalan, pelabuhan, dan saluran listrik serta menentukan fase selanjutnya dari upaya tanggapan. Itu tertunda karena awan abu menyelimuti Tonga tetapi akhirnya lepas landas.
Sebuah pesawat Orion Angkatan Udara Selandia Baru juga berhasil berangkat dari Auckland pada hari Senin untuk menilai kerusakan awal di daerah tersebut.
Badan-badan bantuan mengatakan abu tebal dan asap telah mendorong pihak berwenang untuk meminta orang-orang memakai masker dan minum air kemasan.
Dalam sebuah video yang diposting di Facebook, Nightingale Filihia mengatakan dia berlindung di rumah keluarganya ketika abu vulkanik dan potongan-potongan kecil batu menghujani dan mengubah langit menjadi gelap gulita.