Ketika Pohon Rindang Banyak Benalu Nempel

Sabtu 15 Jan 2022, 07:30 WIB
Karikatur Sental Sentil: Ketika Pohon Rindang Banyak Benalu Nempel. (karikaturis: arief's)

Karikatur Sental Sentil: Ketika Pohon Rindang Banyak Benalu Nempel. (karikaturis: arief's)

MENCARI sahabat baik yang biasanya sembunyi ketika kita Berjaya. Kok, begitu? Begitulah adanya. Tapi sebaliknya, yang bukan sahabat sejati biasa mencari muka pada seseorang yang sedang di atas, berkuasa jadi pejabat. Yang jelas orang yang punya kedudukan,berpengaruh. Bisa bupati,walikota, gubernur atau presiden.

Orang-orang yang cari muka, hanya memiliki kehendak untuk kepentingan dirinya sendiri. Jadi ya begitulah nempel terus kayak benalu, sepanjang pohon yang ditumpangi masih subur dia akan ada di situ. Tapi, sebaliknya jika itu pohon layu atau mati, dia tak ada lagi, mencari mangsa lagi pada pohon yang rindang berikutnya.

Ini kisah dari aktor terkenal dunia Arnold Schwarzenegger yang juga mantan Gubernur California, ketika dia protes dengan tidur di bawah patung perunggu dirinya di depan satu hotel. Kenapa Bung? Ya, saya mau bercerita, ketika berkuasa ini hotel yang meresmikan saya, dan si pemilik berjanji akan membebaskan saya untuk menginap di hotelnya. Kapan saja Bapak bisa menginap di sini, kata si pemilik hotel, kala itu.

Dia posting aksinya itu dan menulis kenyataan yang terjadi, begitu tak lagi jadi pejabat, mau menginap di hotel tersebut ditolak. Dengan alasan, kamar penuh semua. Oleh sebab itu Arnold tersinggung dan tidur di bawah patung dirinya, sebagai bentuk protes.

Kemudian dia menulis, bahwa ketika orang berada di atas dalam posisi kuat semua orang akan memujinya, dan bisa jadi menyanjung dirinya. Tapi, begitu dia kehilangan posisinya, mereka lupa tuh dan meninggalkan dirinya.

“Ketika kita berada di atas kata-kata sampah akan terasa harum. Tapi, begitu di bawah, kata-kata bijakpun akan terasa berbau sampah!” kata sang aktor.

Begitukah? Ilustrasi di atas adalah kisah nyata di dunia barat sana, yang viral di medsos di antaranya WA. O iya, lalu bagaimana di dunia timur ini? Kayaknya ya sama sajalah. Banyak orang yang memuji-muji ketika dia dekat dan masuk dalam lingkaran kekuasaan. Mau itu kebijakan keliru, atau nggak beres, pokoknya si pengikut akan okey,okey sajalah. Pokoknya semua beres, bagus,bagus,bagus!   

Tapi ketika mereka tersingkirkan dari kekuasaan, nggak menjabat lagi, maka rezim yang baru saja ditinggalkan, semua kebijakannya  nggak ada yang benar, semua salah jalan!

Itu masih berkuasa, bagaimana kalau nggak lagi? Ya, mana ada yang peduli? (massoes)

Berita Terkait

Janji Segera Terpenuhi

Sabtu 15 Jan 2022, 08:30 WIB
undefined

Siap, Lapor Komandan!

Senin 17 Jan 2022, 12:02 WIB
undefined

Segudang Ulah Oknum Kades

Selasa 18 Jan 2022, 12:02 WIB
undefined

Waras Itu, Sehat Jasmani Rohani

Kamis 20 Jan 2022, 10:50 WIB
undefined
News Update