Seorang perempuan 57 tahun dari Kota Beit Shemesh diduga juga telah mendorong putranya untuk bertugas di intelijen militer sekaligus menyerahkan dokumen militer miliknya.
Wanita itu lalu diperintahkan untuk mendirikan sebuah klub bagi orang Israel keturunan Iran demi mengumpulkan informasi pribadi mereka, dan berusaha untuk menjadi teman dekat dengan seorang perempuan anggota parlemen Israel, menurut Shin Bet.
Dia juga dikatakan telah memasang kamera tersembunyi di ruang pijat di rumahnya, tampaknya untuk mengumpulkan rekaman yang berpotensi mempermalukan klien-kliennya.
"Negara Israel sedang dalam kampanye berkelanjutan atas Iran. Jelas, kami melihat upaya yang tidak pernah berakhir oleh Korps Pengawal Revolusi Iran untuk merekrut warga Israel," kata Perdana Menteri Naftali Bennett seperti dilansir BBC.*