Kecamatan Sumur Jadi Episentrum, WH Sebut Gempa Besar di Banten yang Terakhir

Jumat 14 Jan 2022, 20:30 WIB
Gubernur Banten Wahidin Halim, antisipasi penyebaran varian Omicron di Banten, warga baru datang dari luar negeri wajib karantina 10-14 hari. (Foto/pemprovbanten)

Gubernur Banten Wahidin Halim, antisipasi penyebaran varian Omicron di Banten, warga baru datang dari luar negeri wajib karantina 10-14 hari. (Foto/pemprovbanten)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Provinsi Banten diguncang gempa dengan magnitudo 6,7 skala richter dengan pusat gempa di kedalaman laut sepanjang 132 km dengan kedalaman 40 km, Jumat (14/1/2022) sore sekitar pukul 16.05 WIB. Selain di sekitar wilayah Banten, guncangan gempa juga dirasakan di DKI Jakarta, Jawa Barat sampai Lampung. 

Dampak dari gempa itu, sejumlah bangunan rumah, sekolah, masjid sampai fasilitas umum lainnya rusak, bahkan sebagian runtuh. 

Berdasarkan data dari BMKG, kekuatan guncangan gempa di lokasi terjadinya bencana berada pada titik tertinggi yakni 6 skala richter. Sedangkan guncangan di wilayah tetangganya seperti Jakarta dan Jawa Barat mencapai 4 skala richter, sehingga kerusakannya tidak terlalu terlihat dibandingkan di lokasi bencana. 

Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan, wilayah kecamatan Sumur berdasarkan analisa para ahli merupakan episentrum pusat gempa di Banten dengan potensi gempa dan tsunami yang sangat besar. 

Untuk itu, dirinya sudah melakukan berbagai kordinasi dengan BMKG terkait dengan antisipasi terjadinya potensi gempa besar yang berpotensi tsunami itu. 

"Gempa yang sering terjadi beberapa tahun terakhir dengan kekuatan yang tidak terlalu besar ini merupakan bentuk cicilan gempa, sehingga potensi gempa besar yang dikhawatirkan itu tidak terjadi. Mudah-mudahan ini gempa terakhir," jelas Gubernur WH, Jumat (14/1/2022). 

Selain itu, lanjut WH, belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat ini kesiapsiagaan Pemprov Banten terus ditingkatkan. Termasuk berbagai skema pencegahan seperti mengoptimalkan selter yang ada, early warning sistem yang sudah berjalan dengan baik, titik-titik evakuasi serta berbagai sosialisasi evakuasi kepada masyarakat. 

"Masyarakat di lokasi bencana juga sudah diamankan di tempat-tempat evakuasi yang sudah disediakan oleh kami. Selain itu kami juga sudah menerjunkan tim ke lokasi bencana," ujarnya. 

Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten Nana Suryana dalam keterangannya menyebutkan, pihaknya sudah menerjunkan sejumlah personil ke lokasi bencana. 

"Masyarakat juga sudah dihimbau untuk tidak mendekati atau berdiam diri di rumah, harus melakukan evakuasi ke tempat yang sudah ditentukan," katanya. 

Nana menjelaskan, ada beberapa kerusakan baik bangunan masyarakat rumah maupun bangunan sosial termasuk juga tempat ibadah di beberapa lokasi terutama di pusat gempa di Kecamatan Sumur.

Berita Terkait
News Update