"Semua guru yang masuk ke kelas itu, di tracing, sekitar 10 orang (guru) sesuai dengan jam pelajarannya. Termasuk saya, saya yang keliling masuk ke kelas-kelas, artinya saya juga di-tracing," kata Misto.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 252 Jakarta, Sugiyanto mengaku belum mengetahui apakah siswa yang bersangkutan terpapar varian Omicron atau tidak, hanya mendapati bahwa hasil tes Swab PCR-nya positif.
"Belum tahu, saya juga tidak tahu apakah menetukan varian itu perlu waktu atau tidak, saya belum dapat informasi, tapi hasil tes PCR sudah saya terima dari siswa yang terpapar itu, tapi saya membacanya juga tidak tahu, hanya positif saja, tidak ada keterangan Omicron atau bukan," ungkap Sugiyanto. (ardhi)