ADVERTISEMENT

Penularan Omicron Terhadap Anak Patut Diwaspadai, Epidemiolog Sarankan Ini Pada Pemerintah

Kamis, 13 Januari 2022 11:45 WIB

Share
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman. (rizal/tangkapan layar)
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman. (rizal/tangkapan layar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, di tengah lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, sangat beresiko bagi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Pasalnya, siswa SD belum banyak yang mendapatkan vaksinasi dosis satu ataupun dua. Sehingga kelompok usia 6-11 tahun menjadi sangat riskan tertular Omicron.

"Terutama yang anak-anak SD ini yang belum banyak mendapatkan vaksinasi dosis 1 dan 2 ya tentu sangat riskan ya dalam kontek Omicron ini," ucapnya saat dihubungi, Kamis (13/1/2022).

Dicky meminta agar pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara PTM 100 persen dan kembali ke sistem daring setidaknya selama satu bulan ke depan hingga kasus Omicron benar-benar melandai.

"Keputusan menunda sementara setidaknya satu bulan menurut saya itu menjadi juga sangat bisa kita pertimbangkan," ujarnya.

Karena menurut Dicky, puncak lonjakan kasus varian Omicron terjadi pada bulan Februari hingga Maret sehingga harus diantisipasi sejak dini.

"Setidaknya sampe terlampaui masa puncak yang tampaknya tidak akan lebih dari pertengahan Maret, itu sudah mulai akan melandai, itu sudah mulai bisa dipertimbangkan untuk mulai persiapan daring," pungkasnya.

Sementara, menurut Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 12 Januari 2022 kemarin, kasus Omicron sebanyak 498 orang yang terjangkit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, meminta masyarakat mewaspadai Covid-19 Varian Omicron yang kini tengah melonjak angka penularannya.

"Dari 498 orang yang terinfeksi, 82,1 persennya atau sebanyak 409 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 89 lainnya adalah transmisi lokal," ujar Dwi dikutip dari siaran Pers PPID, Kamis (13/1/2022).

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Cahyono
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT