ADVERTISEMENT

Nyesek! 8 Tahun Puluhan Hektar Sawah Terendam Endapan Pasir dari Penambangan, Petani di Lebak Akan Gelar Unjuk Rasa

Kamis, 13 Januari 2022 01:11 WIB

Share
8 tahun puluhan hektar sawah terendam endapan pasir dari penambangan, petani di Lebak akan gelar unjuk rasa ke Pemerintah Kabupaten Lebak. (Foto/yusuf)
8 tahun puluhan hektar sawah terendam endapan pasir dari penambangan, petani di Lebak akan gelar unjuk rasa ke Pemerintah Kabupaten Lebak. (Foto/yusuf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - 8 tahun puluhan hektar sawah terendam endapan pasir dari penambangan, petani di Lebak akan gelar unjuk rasa.

Adapun lahan persawahan yang terendam pasir tersebut sebanyak 87 hektar di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang diduga berasal dari beberapa tambang pasir di daerah sekitar.

Akibat puluhan hektar sawah terendam endapan pasir dari penambangan, sawah tersebut kini sudah tidak bisa lagi ditanami padi.

Menurut Sardan, salah satu petani di Kecamatan Cimarga mengatakan, kondisi itu sudah terjadi sejak tahun 2014 silam.

Selama 8 tahun itu pun kini 250 petani di Kecamatan Cimarga telah kehilangan sumber pencahariannya.

"Sudah 8 tahun kita menjadi kuli serabutan, biasanya jual gabah, ini mah beli beras. Ngadu kemana pun juga tidak didengar," katanya, Rabu (12/1/2022).

Sardan menambahkan, dirinya dan para petani lainnya sendiri sudah berulang kali dan terus memperjuangkan hak dari para petani yang berharap agar lahan sawah mereka dapat kembali ditanami padi.

"Kita sudah berulang kali mengadu, tapi belum juga ada respon dari Pemerintah. Dulu memang ada konpensasi sekitar Rp1 juta dari pihak perusahaan. Tapi itu tidak sesuai dengan kerugian kami," tuturnya.

Sementara, warga lainnya Aji Naldi mengatakan, atas hal tersebut, maka para petani yang sudah teranjur geram akan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Pemerintah Kabupaten Lebak.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT