JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menekankan, proses pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen hingga saat ini masih terus berlanjut meskipun ditemukan ada dua siswa yang terkonfirmasi Covid-19.
"Ada kasus satu, dua, tidak berarti menunda semua PTM. Treatmentnya seperti yang kita ketahui ditutup untuk sementara," ujarnya di Balaikota, Selasa (11/1/2022) malam.
Ariza menyatakan, ribuan sekolah tidak akan menutup PTM 100 persen, hanya karena dua kasus Covid-19 ditemukan di dua sekolah.
"Di Jakarta sekolahnya ribuan. Masa satu dua sekolah, terus menutup ribuan sekolah. Jadi semua kan diskrining setiap sekolah, ya," tegasnya.
Ariza menekankan, pihaknya mengikuti ketentuan yang berlaku, yakni proses PTM 100 persen di sekolah yang ditemukan kasus Covid-19, hanya akan dihentikan selama 5 hari dan selanjutnya menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Ariza menyampaikan, ketentuan PTM dihentikan selama 5 hari bila kasus positif Covid-19 yang ditemukan di sekolah kurang dari 5 persen. Namun bila kasus positif Covid-19 di atas 5 persen makan PTM akan ditutup selama 14 hari.
"Seperti komitmen kita bersama, kalau ada yang kena, siswa atau tenaga pendidik, guru atau karyawan itu akan ditutup selama lima hari, kalau kurang 5 persen, kalau lebih 5 persen itu 14 hari, ya sudah kita ikuti aturan 5 hari. kalau kurang dr 5 persen, kalau lebih dari 5 persen dia 14 hari, yasudah kita ikuti aturan dan ketentuan ya," ucap Ariza.
Seperti diketahui, dua sekolah yang berada di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur ditemukan kasus Covid-19.
Dua sekolah itu meliputi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 71 Jakarta dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Malaka, Pondok Kopi.
Satu siswa kelas 12 SMAN 71 Jakarta terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron.
Sementara untuk kasus di SMK Malaka, satu siswa juga dinyatakan positif Covid-19, tetapi belum diketahui variannya. (yono)
