ADVERTISEMENT
Selasa, 11 Januari 2022 11:49 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Abraham menambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah mengkaji manfaat dari vaksin booster.
"Penggunaan vaksin booster juga sudah terjadi di 120 negara. Seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir lagi," ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya, awali tahun 2022, pemerintah akan berikan vaksinasi tahap selanjutnya berupa vaksin booster mulai 12 Januari 2022.
Hinga sejauh ini, tidak ditemukan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang berarti terhadap peserta uji klinis vaksinasi tersebut.
“Sejauh ini telah dilakukan uji klinis pemberian booster vaksin dan ditemukan tidak ada indikasi KIPI berat pada subjek penelitian," jelas Wiku dalam
Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19,” jelas Prof. Wiku selaku Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dilansir dari channel YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (4/1/22).
Vaksin booster akan diberikan pada masyarakat diatas 18 tahun yang berasal dari kota/kabupaten dengan cakupan vaksin dosis 1 sudah mencapai target vaksin sebesar 70% populasi dan dosis 2 sudah diberikan pada 60% populasi yang ada di daerah tersebut. (Ibriza Fasti Ifhami)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT