ADVERTISEMENT

Ferdinand Pernah 'Ribut' dengan Ketua Umum Demokrat

Selasa, 11 Januari 2022 01:31 WIB

Share
Eks politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean saat memberikan klarifikasi terkait cuitannya di Twitter yang mengundang kontroversi. (foto: tangkapan layar/twitter/@ferdinandhaean3)
Eks politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean saat memberikan klarifikasi terkait cuitannya di Twitter yang mengundang kontroversi. (foto: tangkapan layar/twitter/@ferdinandhaean3)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ferdinand Pernah 'Ribut' dengan Ketua Umum Demokrat

Jakarta, PosKota
Ferdinand Hutahaean yang kini mendekam di tahanan Mabes Polri dikenal sebagai pegiat media sosial yang vokal. Seringkali cuitannya mengandung kontroversi dan kerap memancing emosi lawan-lawannya.

Pria kelahiran 18 September 1977 di Sumatera Utara dan dikaruniai 3 anak ini pernah mencalokan diri untuk maju menjadi anggota DPR RI dari Partai Demokrat tahun 2019 namun gagal. Waktu itu dia mencoba maju melalui davil V Jabar (Kabupaten Bogor)

Ketika pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja, Ferdinand berbeda pendapat dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY yang diketahui sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang juga putra pendiri Demokrat, mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak setuju dengan rencana Omnibus Law.

Demokrat waktu itu berada sejalan dengan masyarakat yang menolak. Penolakan masyarakat berujung demo besaran-besaran.

Saat itu, Ferdinand mendukung kebijakan Presiden Jokowi yang menyetujui Omnibus Law Cipta Kerja.

Karena silang pendapat itulah, DPP Partai Demokrat pun mempersilakan Ferdinand Hutahaean yang berniat mundur. 

Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Ossy Dermawan membenarkan bahwa Ferdinand mundur dari Demokrat. Ferdinand menyatakan mundur dari Partai Demokrat dalam akun Twitternya @FerdinandHaean3. Saya memutuskan untuk pergi dan akan mengundurkan diri!," tulis Ferdinand.

Ferdinand Hutahaean mengundurkan diri dari Partai Demokrat setelah terjadi sejumlah perbedaan prinsip dan cara pandang isu nasional.
Perbedaan prinsip cara mengelola partai yang membuat Ferdinand merasa tidak nyaman lagi sehingga memutuskan untuk keluar.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT