Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto: Kebiasaan Megawati Soekarnoputri, Kami Jadikan Kultur Partai

Minggu, 9 Januari 2022 22:53 WIB

Share
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. (foto: ist)
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto telah janji lama untuk menari kecak khas Bali.

Dibuktikannya setelah tampil bersama hampir 100 seniman yang ikut dalam aksi seni yang digelar di Anjungan Bali, Taman Mini Indonesia Indah, beberapa waktu lalu.

Hasto mengatakan dalam peringatan Hut ke-49 tahun PDIP, ia  berkonsultasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

PDI Perjuangan melakukan kontemplasi dan kemudian memikirkan bahwa di tengah pandemi ini setelah partai selama hampir dua  tahun berjuang mengelurakan optimisme bagi rakyat.

"Ibu Megawati Soekarnoputri memutuskan untuk mengangkat tema, 'bangunlah jiwa dan badannya untuk Indonesia', cara membangun jiwa di dalam keseluruhan pemahaman yang diajarkan oleh Bung Karno dan Ibu Megawati Soekarnoputri berpolitik itu dengan penuh rasa cinta kepada Tanah Air.

Hasto menegaskan, setelah mengadakan rapat ia juga berkonsultasi dengan Prananda Prabowo dan Puan Maharani. 

Akhirnya, muncul ke seluruh rangkaian kegiatan yang intinya menjabarkan Pancasila, melalui jalan Trisakti, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan.

"Kebiasaan dari Ibu Megawati Soekarnoputri kami angkat menjadi kultur partai. Karena seorang pemimpin itu membangun organisasi,  membangun kultur dan bagaimana berpolitik itu merawat Pertiwi. Maka kami jadikan itu sebagai kultur partai," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, salah satu wartawan mengatakan apakah akan diterima atau tidak, ini tergantung dari apakah konsepsi kebudayaan dan kegiatan-kegiatan kebudayaan yang ditawarkan oleh partai.

"Upaya-upaya yang dilakukan oleh PDIP untuk mengangkat kebudayaan yang ada dalam arti sempit. Lebih baik kalau  konsep ini bisa membuka ruang-ruang dialog. Ruang-ruang pemikiran baru,  gagasan baru dan wacana-wacana baru," pungkasnya. (rizal)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar