JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Piala AFF 2020 merupakan turnamen paling bergengsi bagi negara-negara di Asia Tenggara ASEAN. Meraih juara di ajang ini akan menjadi terpandang.
Ajang Piala AFF juga menjadi tolok ukur bagi tim-tim sepakbola di negara kawasan Asia Tenggara, termasuk di dalamnya ada Timor Leste.
Maka, ketika prestasi buruk terjadi bagi timnas suatu negara peserta, maka tanggung jawab utama ada pada diri pelatih.
Dan di situlah, setelah dianggap gagal menaikkan prestasi timnas, pelatih bertanggung jawab, pilihannya hanya dua, mengundurkan diri atau dipecat. Korban pertama adalah pelatih Singapura asal Jepang, Tatsuma Yoshida, dia mengundurkan diri.
Korban kedua, yang menyusul adalah pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe, resmi mundur dari pelatih tim nasional (Timnas) Malaya, usai gagal membawa pasukan Harimau Melaya raih prestasi di piala AFF 2020.
Setelah itu ternyata ada yang menyusul lagi. Terbaru adalah pelatih Laos Selvaraj yang menjadi pelatih ketiga yang jadi korban panasnya Pila AFF. Selvaraj mengundurkan diri karena gagal menikkan prestasi Timnas Laos.
Selvaraj harus kehilangan posisinya, dan harus rela digantikan dengan Michael Weiss, pelatih asal Jerman untuk mengasuh timnas Laos.
Informasi ini diungkapkan langsung oleh Federasi Sepakbola Laos (LFF) yang coba mengevaluasi penampilan timnas mereka di Piala AFF 2020 serta membuat rencana kegiatan pada tahun 2022.
Kanya Keomany, selaku sekretaris LFF, mengatakan bahwa kegagalan Laos untuk bersaing Piala AFF dengan berakhir di dasar klasemen Grup B bera faktor.
Seperti pemain yang tidak memiliki performa bagus saat kejuaraan nasional Laos dihentikan sejak lama karena pengaruh wabah Covid-19.
Selain itu, Federasi Sepak Bola Laos juga secara resmi mengumumkan pelatih kepala berikutnya yang akan mengambil alih timnas Laos menggantikan pelatih asal Singapura Selvaraj.