ADVERTISEMENT
Jumat, 7 Januari 2022 16:41 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
POSKOTA.CO.ID - Produsen vaksin terkemuka di Tiongkok adalah Sinovac dan Sinopharm. Kedua vaksin ini disetujui Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) untuk melawan COVID-19.
Sinovac adalah perusahaan swasta. Sedangkan Sinopharm dikelola pemerintah. Para ilmuwan Tiongkok menggunakan metode yang sama untuk membuat kedua vaksin itu.
Professor pada Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, Andrea Cox, menuturkan tentang vaksin-vaksin ini. Para ilmuwan mengambil virus atau bakteri, menonaktifkannya atau membunuhnya, dan menyuntikannya kepada orang-orang.
Karena virusnya mati, virus itu tidak bisa menginfeksi siapapun. Lalu bila yang sudah divaksin terpapar virus hidup maka tubuh mereka mengenalinya dan memeranginya.
Dilansir dari VOA Indonesia, Andrea Cox menyebutkan vaksin ini memiliki kekurangan.
"Masalahnya adalah bahwa vaksin-vaksin yang tidak aktif ini menimbulkan jenis respons imun yang berbeda dan sedikit kurang efektif.... Vaksin Sinovac telah diuji dan terbukti memiliki perlindungan yang bervariasi. Tetapi tidak seefektif dibandingkan beberapa vaksin lain di luar sana," katanya.
WHO menyebutkan vaksin Sinovac sekitar 50 persen efektif. Sinovac mengatakan vaksin itu secara signifikan mengurangi keparahan infeksi COVID-19.
Kemanjuran Sinopharm lebih tinggi. WHO melaporkan vaksin itu 78 persen efektif.
Dua dosis diperlukan untuk kedua vaksin itu. Vaksin-vaksin agar lebih efektif sering dicampur dengan adjuvan atau bahan tambahan tak berbahaya seperti garam aluminium atau lemak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebutkan di situsnya,"Aluminium adalah salah satu logam paling umum yang ditemukan di alam dan ada di udara, makanan dan air."
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT