Meskipun, kata dia, Ferdinand sudah menghapusnya dan menyampaikan klarifikasi permohonan maaf atas cuitannya tersebut. Maka dari itu, wajar jika ada pihak yang mengambil langkah hukum melaporkan Ferdinand.
“Orang yang merasa terzolimi, orang yang merasa tersakiti, terlukai itu ada salurannya. Nanti tinggal polisi mengarahkan, apakah baiknya diselesaikan damai atau ini ada unsur-unsur untuk diperpanjang (proses hukum). Saya pikir Polri harus profesional,” imbuhnya.
Sementara itu, Ferdinand menyadari bahwa statusnya di Twitter pribadinya tersebut sedang ramai dibahas banyak orang. Untuk itu melalui akun Twitter pribadinya itu pula dia langsung mengklarifikasi alasan dirinya sampai membuat cuitan seperti itu.
"Bahwa sesungguhnya itu dialog antara pikiran dan hati saya yg sedang down. Bukan untuk menyasar kelompok tertentu," kata eks politikus Partai Demokrat itu.
Klarifikasi dari Ferdinand Hutahaean terkait cuitannya yang menjadi kontroversial. (Twitter/@FerdinandHaean3)
Dalam klarifikasinya itu, Ferdinand Hutahaean menekankan cuitannya itu adalah bentuk dialog antara pikiran dan hatinya sendiri. Dia pun membantah jika cuitannya itu untuk menyerang penganut agama Islam.
"Saya meminta maaf kepada siapapun yang merasa cuitan saya mengganggu atau membuat siapapun tidak nyaman. Tapi intinya bahwa itu adalah dialog imajiner pikiran hati saya. Bukan menyerang siapa pun," pungkasnya. (*/ys)