ADVERTISEMENT

Pasca Digusur Proyek JIS, 26 Kepala Keluarga Masih Bertahan di Bantaran Rel: Ya Gimana Lagi, Kita Belum Dapat Kompensasi

Kamis, 6 Januari 2022 22:56 WIB

Share
Deretan bedeng berjejer di pinggiran rel berdampingan dengan jalur kereta aktif.
Deretan bedeng berjejer di pinggiran rel berdampingan dengan jalur kereta aktif.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pasca digusurnya Kampung Bayem Jakarta Utara sebanyak 26 kepala keluarga pemilik cafe masih bertahan di bantaran rel, menempel dengan pagar pembatas Jakarta International Stadium.

Terlihat bedeng bambu berjejer sepanjang pinggir rel berdampingan langsung dengan jalur aktif kereta api antar kota dan juga KRL Jabodetabek.

Saat ditanyai Poskota.co.id Rabu (5/1/2021), Supriyanto mengakui rela tetap bertahan tinggal di bantaran rel, karena masih menunggu uang kompensasi yang masih belum ia dan 26 kk lainya terima.

"Harus gimana lagi, kita belum dapet kompensasi. Yang jelas sembari menunggu kebijakan dari pihak Jakpro, kami bertahan di sini," ujar Supriyanto.

Lanjutnya ia pun menceritakan keluarganya harus hidup berdampingan dengan kereta yang setiap menit atau setiap jam melintasi jalur rel tersebut.

"Ya ngeri juga ya kita sebenarnya, tapi ya waspada aja dari bunyinya sirine dari kereta yang mau masuk stasiun atau suara klakson kereta yang akan melintas," ungkapnya.

Ia pun menjelaskan setiap hari jalur rel 1 dan 2 biasanya aktif dari pagi sampai dengan jam 8 malam di lalui oleh KRL, untuk jalur 3 dan 4 aktif setiap hari selama 24 jam nonstop karena di lalui oleh kereta antar provinsi.

"Wah, kalo kereta Surabaya lewat di jalur 4 biasanya sampe menyentuh atap gubuk kita, soalnya, kan, gerbongnya lebar, tuh, jadi suka kena," ucapnya.

Saat ini sebanyak 26 kepala keluarga masih bertahan pinggiran di rel, berbekal dari kayu sisa penggusuran mereka membangun bedeng menanti kepastian realisasi kompensasi. (Cr11)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT