Anies Baswedan Disarankan Gabung NU untuk Hilangkan Stigma Islam Kanan

Kamis 06 Jan 2022, 15:38 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara di atas podium NU. (Sumber: NU Online).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara di atas podium NU. (Sumber: NU Online).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disarankan memperluas basis dukungannya jika ingin meningkatkan elektabilitas politik menuju Pilpres 2024. 

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menyarankan agar Anies Baswedan mulai melakukan pendekatan ke kalangan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU). Bila perlu, Anies gabung di dalamnya.

"Anies bagus gabung ke NU, sehingga stempel nasionalis, NKRI dan Pancasilaisnya makin kuat stempelnya," kata Pangi saat dihubungi Poskota, Rabu (5/1/2022).

Pangi mengatakan manfaat lain yang bisa didapatkan Anies Baswedan jika bergabung dengan NU adalah menghapus stigma bahwa dirinya selalu didukung atau berada di kubu Islam Kanan. Islam Kanan kerap ditujukan kepada kaum muslim yang memiliki pemikiran konservatif, bahkan sering dituding radikal.

Menurut Pangi, jika Anies Baswedan hanya berkutat di kalangan Islam Kanan, bukan tak mungkin popularitasnya akan tersalip dengan para pesaingnya yang punya simpatisan besar dari kalangan Islam kultural seperti NU.

Dampak lain yang lebih buruk adalah, istilah Islam konservatif yang sejauh ini dipandang berbahaya di Indonesia akan melekat dalam diri Anies Baswedan. Stigma buruk ini berpotensi meruntuhkan citra Anies. Selain itu, dia juga akan kesulitan memperoleh kepercayaan dari kalangan luar Islam Kanan.

"Kolom pemilih Anies saya pikir mesti diperlebar. Ekspansi segmen pemilih yang lebih besar kolomnya. Saya melihat selama ini kolom pemilih Anies kolom kecil, hanya pemilih kanan," kata Pangi.

Dia menambahkan, Anies Baswedan seharusnya mulai memikirkan segmen pendukungnya. Menurutnya, tak ada masalah melakukan hijrah politik jika Anies ingin memperkuat elektabilitasnya jelang musim pemilu yang sudah semakin dekat.

"Anies harus mulai mengarah segmen pemilih kolom besarnya, ini soal sintemen, populisme, dan soal citra memenangkan hati rakyat. Selama ini Anies terkesan dan distempel milik Islam Kanan," pungkas Pangi.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebelumnya mengatakan siap menerima Anies Baswedan jika dia ingin bergabung dengan partainya. PKB merupakan partai yang berafiliasi dekat dengan kalangan NU.

Dengan gamblang Cak Imin mengatakan bahwa PKB terbuka jika Anies memang ingin masuk ke sana. “Pak Anies Baswedan yang mulia, 2022 masa jabatan sebagai Gubernur DKI habis, PKB terbuka loh untuk Anda. Akan masuk partai atau tidak?” tanya Cak Imin, seperti disiarkan YouTube Najwa Shihab beberapa waktu lalu. (*)

Berita Terkait
News Update