ADVERTISEMENT

Sepupu Kok Diajak Ngadu Pupu, Tentu Saja Suami Menggerutu

Selasa, 4 Januari 2022 07:38 WIB

Share
Sepupu Kok Diajak Ngadu Pupu, Tentu Saja Suami Menggerutu. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota/Ucha)
Sepupu Kok Diajak Ngadu Pupu, Tentu Saja Suami Menggerutu. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota/Ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEPUPU itu saudara satu nenek-kakek, tapi kadang bikin keki. Seperti Muhdi, 35, dari Tenggarong ini contohnya. Lihat bini kakak sepupunya cantik, langsung saja main cemplak. Tentu saja Leman, 40, suami Rita, 33, naik pitam. Saat sepupunya ngadu pupu (paha) bersama bininya, langsung dibacok.

Saudara sepupu itu termasuk keluarga dekat, tapi kadang malah jadi musuh dalam selimut. Itu bisa terjadi mana kala si adik atau kakak sepupu mencampuri rumah tangganya. Bukan sekedar mencampuri berbagai urusan, tapi juga mencampuri istri di atas ranjang. Jelas suami ngamuk. Sesama sepupu pinjam handuk masih bolehlah, tapi kalau pinjam pakai  istri ya jangan dong! Memangnya sepeda motor?

Muhdi warga Tenggarong Kabupaten Kutai Kertanegara (Kaltim), ternasuk saudara sepupu yang celammitan. Melihat Rita bini kakak sepupunya, macam kucing lihat dendeng, rasanya pengin ngemplok mentah-mentah. Padahal di rumah dia juga sudah punya istri yang bisa diemplok kapan saja, di mana saja, kalau perlu sambil minum Coca Cola.

Tapi begitulah sifat manusia, yang imannya kalah kuat dengan “si imin”. Apa lagi setan langsung jadi tukang kompor, tapi gayanya macam motivator. “Sahabat super, punya cita-cita tapi tak berusaha, sama saja pekerjaan sia-sia!” kata setan menirukan Mario Teguh jaman jaya-jayanya di TV dulu.

Ndilalahnya Muhdi langsung menelan mentah-mentah nasihat itu, mirip jemaah ustadz Yusuf Mansur dalam hal sedekah. Gara-gara disemangati dan diendors setan, pelan-pelan dia mulai mendekati bini Leman yang harum wangi macam lemon. Ndilalahnya pula, Rita juga dengan cepat merespon aspirasi urusan bawah adik sepupu suaminya tersebut. Ujung-ujungnya, keduanya pun lalu ngadu pupu, target utama setiap perselingkuhan.

Rita baru sadar, karena Muhdi memang lebih muda, sepak terjangnya sungguh luar biasa. Ibarat main bola, tendangannya sangat akurat. Hanya dalam seminggu sudah kebobolan 4-0 macam Indonesia lawan Thailand pada leg pertama final Piala AFF. Karena “bola” Muhdi memang luar biasa, Rita tak pernah menolak diajak main dalam liga asmara.

Tapi Rita sadar bahwa jejak-jejak asmaranya bersama Muhdi sudah banyak tercatat secara digital dalam HP miliknya. Mau menghapus males, maka jalan satu-satunya HP itu selalu disembunyikan, jangan sampai terjangkau oleh tangan suaminya. Tapi justru sikap ini menjadikan Leman curiga. Masak HP saja kok selalu disembunyikan, pasti ada apa-apanya.

Tambah kuat kecurigaan itu, ketika ada tetangga yang kasih info bahwa Muhdi suka menemui istrinya di kala dirinya (Leman) jualan pakaian ke Kutai Barat. Penasaran dengan kabar tersebut, dia lalu pura-pura pamitan hendak ke Balikpapan, pulangnya dua hari kemudian. Padahal aslinya, dia malah ngumpet di atas plafon rumahnya, dengan target hendak mengintip perilaku istrinya.

Di plafon tentu saja panas, kotor dan pengap lagi. Tapi pengorbanannya tak sia-sia, sebab baru pukul 20:00 terlihat Rita sudah mengajak Muhdi masuk ke kamar. Lalu keduanya berhubungan intim bak suami istri. Bagaimana jantung Leman nggak mau copot, adik sepupunya sendiri kok tega-teganya mengajak adu pupu istrinya. “Kurang ajar, HP selalu diumpetin, nggak tahunya ngumpetin lelaki pula,” gerutu Leman.

Tak tahan melihat adegan tersebut, Leman segera turun pelan-pelan dari plafon, dan ambil golok. Pintu pun didobrak. Dalam kondisi bugil tanpa sempat bercelana, Muhdi langsung kabur dengan cara loncat jendela. Tapi keburu sabetan golok mengenai punggungnya dan ambruklah Muhdi. Saking emosinya, Rita memperoleh pula jatah bacokan beberapa kali.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT