ADVERTISEMENT

Keluarga Miskin di Cilincing Hidup Tak Tersentuh Uluran Tangan Pemerintah, Sosiolog: Sulit Untuk Mengharapkan Kekuatan dari Dalam

Selasa, 4 Januari 2022 04:00 WIB

Share
Rakyat miski di Jalarta sudah tak tersentuh pemerintah lagi?. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)
Rakyat miski di Jalarta sudah tak tersentuh pemerintah lagi?. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kisah mengharukan Keluarga Sutarjo (62) asal Kampung Bulak Cabe RT 06 RW 09, Cilincing, Jakarta Utara yang hidup di tengah keterbatasan fisik dan kekurangan finansial, memang sangat membuat orang lain yang mendengar terenyuh hati nuraninya.

Pasalnya, selain hidup di bawah garis kemiskinan, anggota keluarga Sutarjo seperti istri beserta 2 anaknya, yakni Maya (32) juga mengalami kelumpuhan fisik. yang membuat mereka hanya bisa berdiam diri di tempat tidur.

Menurut Sutarjo, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia dibantu oleh Maya, anaknya yang mengamen menggunakan kursi roda dengan dibantu oleh seorang temannya.

Karena, ungkapnya, hingga saat ini ia dan keluarga tak pernah lagi mendapatkan uluran tangan dari Pemerintah, baik itu untuk biaya hidup maupun biaya pengobatan.

Menanggapi kisah mengharukan yang dialami oleh keluarga Sutarjo yang berharap akan uluran tangan Pemerintah, Sosiolog Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Jakarta, Hubertus Ubur mengatakan, sulit untuk mengharapkan bantuan pertolongan dari dalam.

Sebab, menurut dia, bukan rahasia lagi bahwa program Pemerintah terkait penanggulangan kemiskinan dan pengembangan sosial tidak menjangkau masyatakat secara keseluruhan, terlebih masyarakat yang memerlukan penanganan khusus, seperti hal-nya keluarga Sutarjo.

"Seharusnya Negara berperan dalam hal ini, efektifnya mulai dari pusat, daerah, sampai ke tingkat kelurahan atau desa mengangkat permasalahan ini. Namun, saya yakin sudah bukan rahasia lagi apabila mengharapkan kekuatan (bantuan) dari dalam itu tentu sangat sulit," kata dia kepada PosKota, Senin (3/1/2022).

Dalam kasus Sutarjo, lanjut dia, seharusnya peran pejabat tingkat rendah hingga daerah bisa untuk menjangkau problematika tersebut.

Sehingga, perkara kemiskinan dapat dengan cepat dan tepat untuk ditanggulangi.

"Rasa kemanusiaan dan kepedulian sosial di Indonesia ini memang sudah jarang ditemukan. Kemanusiaan untuk sekarang ini bisa dengan mudah ditemukan ketika kritik masyarakat kepada penguasa, misalnya sudah tersebar luas ke berbagai penjuru," terang dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT